SERANG- sejumlah masyarakat Padarincang yang tergabung dalam barisan Syarekat Perjuangan Rakyat (SAPAR) kembali membentangkan spanduk penolakan perusahaam Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) alias proyek Geothermal dijalan palima cinangka pada, Senin 12 April 2021, pukul 15.00 WIB.
Penyebab masyarakat kembali membentangkan banyak spanduk adalah sebagai bentuk kemarahan dan protes terhadap pemerintah dan perusahaan yang dinilai mereka bersih kekeuh untuk kembali mendirikan proyek Geothermal digunung prakasak desa batukuwung.
Toha, salah satu masyarakat penggerak penolakan Geothermal mengatakan, Geothermal harus hengkang dari bumi Padarincang, tidak ada tawar menawar dari masyarakat tetap tolak proyek terebut.
“Bentuk protes dan rasa kekesalan kami kepada pemerintah dan perusahaan, orang kami udah kekeuh nolak kok masih diiming-imingi buat nerima, kita menolak mempunyai alasan tersendiri” ucap Toha kepada awak media, Senin (12/4).
Toha juga menusing bahwa slogan geothermal adalah energi bersih itu hanya tipu muslihat perusahaan.
“Mereka bilang ke masyarakat kalo geothermal itu energi bersih, bersih dari mana? Kita semua tau ko tidak ada tambang yang ramah lingkungan udah itu aja titik, jadi sudah stop menipu nipu masyarakat” terangnya.
Tokoh pemuda yang kerap disapa ibas itu memastikan perjuangan masyarkat sampai titik darah penghabisan.
Sebab itu, perusahaan lebih baik minggat dari bumi Padarincang agar kehidupan masyarakat berjalan damai, aman, dan tentram.
“Kita mah sekali tolak tetap tolak, buat apa kita menerima suatu hal yang dampak negatif nya banyak buat kita sendiri dari pada dampak positifnya” pungkasnya (jen)