SERANG – Gubernur Banten Wahidin (WH) mengungkapkan Larangan Mudik Lebaran Idul Fitri 1442 H sudah menjadi kesepakatan serta masyarakat Banten sudah memahaminya.
“Tinggal kita bagaimana melakukan penataannya,” ungkap Gubernur dalam keterangan tertulis kepada waratawan, Rabu 5 Mei 2021.
Menurut WH, posisi Provinsi Banten yang berada di ujung barat Pulau Jawa sangat strategis. Selain itu, sekitar 63 persen penduduk Provinsi Banten merupakan pendatang.
Tak cukup disitu, populasi penduduk termasuk pula penduduk Jakarta yang sebagian besar tinggal di Tangerang Raya.
WH memastikan pada tahun ini Polda Banten mengajukan 19 titik penyekatan. Mengingat Tangerang Raya yang masuk aglomerasi dengan Jakarta, namun memiliki kedekatan dengan Pandeglang.
WH juga menyarankan, saat pemberlakuan larangan mudik, agar kereta komuter tidak sampai Rangkasbitung alias cukup sampai Tangerang Raya. Sehingga hanya beroperasi di daerah aglomerasi.
Terakhir, WH mengingatkan untuk antisipasi aktivitas masyarakat sesudah lebaran. Masyarakat yang tidak mudik akan melakukan halal bihalal, wisata, dan ke mall atau pusat perbelanjaan.
“Kalau orang Tangerang Raya tidak boleh ke pantai di Banten barat mungkin bisa diminimalisir. Pariwisata yang dibuka bisa menimbulkan kerumunan masyarakat dari wilayah luar. Kecuali kalau hanya untuk wisatawan lokal,” ungkapnya.
“Pusat-pusat perbelanjaan di Tangerang Raya juga akan ramai oleh penduduk yang tidak mudik,” tutupnya (jen/red)