SERANG – Anggota DPRD Banten yang juga Ketua Fraksi PAN, Dede Rohana Putra kembali membuat pernyataan menuai sensasi terkait momen liburan Lebaran di salah saru hotel di kawasan wisata Anyar, Kabupaten Serang.
Dede Rohana menyebut jika dirinya tidak biasa liburan ke Anyar.
Dede mengaku, sebelum menjadi anggota DPRD Banten dirinya lebih sering berlibur ke luar negeri.
“Saya pamer liburan? Aduh liburan saya mah ngga maen di Anyar. Seblum jadi anggota dewan saya liburannya sudah luar negeri. Masa jadi anggota dewan liburannya ke sini (Anyar),” ujar Dede kepada awak media, Rabu (19/5/2021) kemarin.
Dia juga mengaku, setiap pekan melakukan kunjungan ke hotel di kawasan wisata di Anyar.
“Puguh setiap minggu kunjungan ke hotel, ngga saya pakai hotelnya. Apalagi kolam renang ditunjuk-tunjuk, ngga pantes itu. Orang saya ounya kolam renang kok. Kalau memang masyarakat mengaryikan saya mau pamer, dan kalau mau niat pamer ngga gitu lah,” katanya.
Dede juga memberikan klarifikasi atas video Tiktoknya yang viral. Ia mengaku terinspirasi dari video larangan mudik yang dibuat pemerintah.
“Larangan mudik itu banyak divisualisasikan dalam video yg lucu-lucu. Ada orang mudik lewat kampung, hutam tiba-tiba (muncul) polisi, nongol dari mana polisi di hutan? polisi hutan kali. Ada lagi truk diberhentiin ada juga truk penyedot kotoran distop juga. Sebenrnya lucu, tapi pesannya kesampain ke masyarakat bahwa jangan mudik, lewat manapun ngga bisa,” jelasnya.
“Nah saya mau buat kaya begiti, taoi ngga punya tim kreatif. Lagian kalau saya upload video yang lagi reses, atau lagu bantu sembako, bantu masjid atau bantu UMKM ngga ada yang respon, paling yang like (veideo saya) hanya 15 orang, apalagi tugas dewan kan memang bantu masyarakat. Makanya saya rubah itu, saya kan belum pernah jadi dewan, belum pernah nyalon juga, baru nyalon kemaren maka pendekatan saya terhadap masyarakat pun beda. Pakai guyonan, keakraban biar ngga sepi-sepi banget,” sambungnya.
Politisi PAN itu juga mengaku, modal keakraban disertai dengan guyonan menjadi modal dirinya menggapai kursi legislatif pada 2019 lalu hingga meraih perolehan suara tertinggi di Kota Cilegon.
“Kalau teman-teman lihat di Cilego ada tiga kursi, kursi kedua dan ketiga itu didapat Gerindra dan PKS (jumlah suaranya) 14 ribu dan 13 ribu, saya 27 ribu. Dua kali lipat dari mereka, karena pendekatan saya dengan cara kekeluargaan dan keakraban disisipi canda tawa,” pungkasnya. (Jen/red)