SERANG – Akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Agus Prihartono Permana Sidiq menilai terjadinya beberapa dugaan kasus korupsi di provinsi Banten, karena minimnya pengawasan.
“Bisa jadi pengawasan nya lemah, kalau tidak lemah pasti dugaan korupsi tidak akan terjadi dan bisa diantisipasi sebelumnya,” ucap Agus kepada awak media, Rabu 2 Juni 2021.
Menurutnya untuk dapat mengantisipasi terjadinya kasus korupsi, perlunya pengawasan yang ketat, baik dilakukan oleh instansi maupun masyarakat serta meningkatkan koordinasi antar lembaga dan stakeholder.
“Sehingga ada dugaan penyimpangan langsung dilaporkan, jadi tidak sudah jumlah besar baru dilaporkan,” tambahnya.
Dirinya menyampaikan, jika pengawasan, koordinasi dan komunikasi dapat berjalan dengan baik, dapat mencegah terjadinya kasus tindak pidana korupsi.
“Sebelumnya terjadinya dugaan korupsi, baru akan saja bisa terdeteksi dari secara dini, nah itu bisa istilahnya di netralisir ditindaklanjuti untuk mengantisipasi nya,” katanya.
Namun sebaliknya, jika koordinasi antar lembaga dan stakeholder bahkan dengan pihak lainnya masih lemah, serta pengawas yang dilakukan masih lemah. Sehingga kasus dugaan korupsi kerap terjadi.
“Kalau misalkan tidak lemah, misalkan akan ada terjadi dugaan istilahnya sudah terjadi itu bisa laporkan dan bisa di cut dan di antisipasi sehingga tidak terjadi dugaan kerugian negara tersebut,” imbuhnya.
Dirinya juga berharap Pemerintah Provinsi Banten lebih meningkatkan kinerjanya kembali, baik dalam pengawasan dan lainnya, sehingga bukan hanya untuk mengejar dan mencapai penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) saja.
“Sebenarnya sangat ironisnya sekali dengan capaian WTP sekarang, disisi lain ada 3 kasus yang bisa dibilang seksi. Saya yakin kasus-kasus seperti ini bisa bermunculan lagi,” ujarnya.
Selain itu, dirinya mengapresiasi atas kinerja Kejati Banten yang saat ini tengah menangani beberapa kasus dugaan korupsi di Provinsi Banten, diantaranya dugaan kasus korupsi dana hibah bagi pondok pesantren, pengadaan lahan samsat Malingping, dan kasus dugaan korupsi pengadaan masker pada Dinkes Provinsi Banten.
“Kalau terkait dugaan korupsi mencuat yang diangkat kejati Banten itu saya sangat mengapresiasi sekali kepada kejati Banten,” tandasnya. (Jen/red)
