CILEGON — Bantuan sosial bagi warga terdampak covid dari pemerintah Kota Cilegon, khususnya bagi warga yang tengah menjalani isolasi mandiri tak kunjung tiba. Hal ini disesalkan Husen Saidan selaku Ketua RT 06/07 (Satgas PPKM) Lingkungan Tegal Wangi, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Jumat (16/7/2021).
Jika kondisi seperti itu terus menerus kata dia, tidak tertutup kemungkinan warga yang tengah menjalani isolasi mandiri akan keluar rumah dan menulari warga lain lantaran kebutuhan pangannya tidak tercukupi.
“Situasi seperti ini bisa membahayakan yang lain. Bagaimana kalau mereka (warga isoman) hendak mencari kebutuhan makannya, sementara di rumah sudah tidak ada apa-apa?” ujar Husen yang juga sebagai tokoh masyarakat setempat.
Karena itu lanjut Husen, pemerintah daerah semestinya berinisiatif dan respon terhadap informasi yang diterima, sekaligus segera mengirimkan bantuan tanpa harus bertele-tele melapor kesana kemari.
“Saat ini warga perlu tindakan cepat, administrasi bisa dilakukan setelah bantuan sampai. Bukan sudah berpuluh-puluh hari warga yang tengah isoman belum juga menerima bantuan, bagaimana tanggung jawab pemerintah daerah.” ucapnya.
Seperti yang terjadi di lingkungannya, satu keluarga yang terdiri 3 orang, tengah menjalani isolasi mandiri. Lantaran bantuan tak kunjung datang, Dia bersama Ketua RW 07 berinisiatif memberikan bantuan.
“Alhamdulillah berkat inisiatif kita bersama Satgas RW 07,dua warga kita berangsur pulih, tinggal satu yang belum, namun bantuan oxigen sudah kita siapkan karena pernafasannya terganggu.” terangnya.
Karena itu, Husen yang juga Ketua LSM Gappura meminta pemerintah tanggap ihwal urusan nyawa dan kemanusiaan.
Sementara itu, Ria warga Tegal Wangi anak dari kedua warga yang menjalani isolasi mandiri mengatakan, saat ini kondisinya sudah mulai membaik, indera penciuman sudah normal dan kondisi tubuh juga mulai membaik seperti layaknya orang normal.
Disinggung soal bantuan, dirinya selama ini tidak menerima bantuan dari pemerintah, melainkan hanya dari RT dan Paguyuban lingkungan saja.
“Kalau bantuan hanya dari RT setempat dan Paguyuban warga. Dari Pemerintah tidak ada.” kata Ria.
Ia juga menjelaskan, kebutuhan sembako ia terima dari RT dan sedikit uang dari Paguyuban warga untuk membeli kebutuhan di luar kebutuhan makan.
Selain itu, tabung oxigen untuk orang tuanya selama mengalami kesulitan nafas juga bantuan dari lingkungan, sehingga ia merasa bersyukur atas kepeduliannya.
Meski begitu, ia menghimbau agar yang sehat tetap menjaga prokesnya. Karena kata Ria, jika sudah terpapar maka semuanya akan tidak nyaman. Selain sakit juga terkurung di Rumah. (Wn).