CILEGON — Satgas PPKM Mikro Kelurahan Citangkil lebih mengutamakan kordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam hal penanganan warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumah.
Dikatakan Feberwanto sebagai Ketua Satgas Kelurahan Citangkil bahwa, terdapat 11 posko PPKM tingkat RW di wilayahnya. Dalam hal penanganan warga yang terpapar ataupun yang tengah menjalani isolasi mandiri (Isoman), pihaknya lebih mengedepankan kordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Satgas PPKM Lingkungan, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, serta pihak Puskesmas (surveilance). Sehingga kondisi di wilayahnya menjadi terkontrol.
“Untuk kesiapan PPKM di Lingkungan Kelurahan Citangkil sendiri yang terpenting bagaimana jalur kordinasi terbangun. Kemudian, upaya bersama-sama melengkapi sarana prasaran untuk penanganan juga terpenuhi.” ujar Ketua Satgas Kelurahan Citangkil, Senin (19/7/2021).
Sarana prasarana yang dimaksud Feberwanto adalah, ketersediaan tabung oxigen yang belakangan ini banyak warga yang mengalami gejala sesak nas. Sehingga, penanganan pertolongan pertamanya adalah, tersedianya tabung oxigen.
Sejauh ini kata Feber, Satgas di Lingkungannya rata-rata sudah memiliki tabung oxigen. Sementara di Kelurahan sendiri memilliki 3 tabung oxigen besar sebagai langkah antisipasi.
“Hampir sebagian satgas di lingkungan memiliki minimal satu tabung oxigen. Untuk kelurahan sendiri memiliki 3 tabung besar. Tabung-tabung itu akan digunakan disaat masyarakat saturasinya rendah atau kesulitan bernafas.” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, untuk menyiapkan ketersediaan tabung secara maksimal, posko PPKM Kecamatan Citangkil sudah mengajukan permohonan kepada salah satu distributor oxigen untuk sama-sama menyiapkan itu, khususnya untuk wiilayah Kecamatan Citangkil.
Feber juga berharap, keterbukaan dari masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri. Karena dengan melaporkan kondisinya, tentu akan memudahkan satgas dalam memantau sekaligus melakukan perhatian penanganan. (Wn).