CILEGON — Esensi berqurban yang dilakukan umat muslim saat Hari Raya Qurban bukan hanya soal kemampuan materil saja, melainkan juga lebih kepada dimensi keyakinan sekaligus ketaqwaan kepada Sang Kholik. Persepsi ini disampaikan oleh Muhammad Ibrohim Aswadi salah satu anggota DPRD Kota Cilegon.
Rutinitas berqurban yang ia lakukan setiap tahunnya semata-mata bentuk menteladani Nabiyullah Ibrohim, As yang bertawajjuh dan berta’aluq kepada Allah SWT.
Ia juga menghimbau kepada umat muslim untuk tidak ragu berqur’ban karena memiliki manfaat luar biasa.
“Bagi umat muslim yang memiliki keuangan yang cukup jangan takut untuk berqur’ban. Dengan Ber’qurban, kita akan mendapatkan pahala dan keutamaan berqurban.” ujarnya.
Mia panggilan akrab Muhamad Ibrohim Aswadi, pada moment idul qurban kali ini menyembelih seekor kerbau sebagai bentuk ketaatan kepada sang Kholik yang nantinya akan dibagikan di Lingkungan Pintu Air dan sekitarnya.
Disampaikan Mia, keutamaan ibadah berqurban sebagimana dikutip dari laman Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB (PISS-KTB), adalah ;
1. Disukai Allah SWT
حَدَّثَنَا أَبُوْ عَمْرٍو مُسْلِمُ بْنُ عَمْرٍو الْحَذَّاءُ الْمَدَنِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ نَافِعٍ الصَّابِغُ أَبُوْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي الْمُثَنَّى عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ اَبِيْه عَنْ عَائِشَةَ : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ اَحَبَّ اِلَى اللهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمٍ اِنَّهَا لَتَأْتِيْ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ بِقُرُوْنِهَا وأَشْعَارِهَا وَاَظْلاَفِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللهِ قَبْلَ اَنْ يَقَعَ مِنَ اْلاَرْضِ فَطِيْبُوْا بِهَا نَفْسًا
Telah menceritakan kepada kami Abu Amr Muslim bin Amr Al Hadzdza` Al Madani, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Nafi’ Ashshabigh Abu Muhammad, dari Abul Mutsanna, dari Hisyam bin Urwah, dari bapaknya, dari Aisyah, sesungguhnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak beramal anak Adam pada hari Nahr (‘Idul Adha) yang paling disukai Allah selain daripada mengalirkan darah (menyembelih qurban). Kurban itu akan datang kepada orang-orang yang melakukannya pada hari kiamat dengan tanduk, rambut dan kukunya. Darah kurban itu lebih dahulu jatuh ke Allah sebelum jatuh ke atas tanah. Oleh sebab itu, berkurbanlah dengan senang hati.”
2. Jadi Kendaraan di Akhirat
وَذَكَرَ الرَّافِعِيُّ وَابْنُ الرِّفْعَةِ حَدِيْثَ عَظِّمُوْا ضَحَايَاكُم فَإِنَّهَا عَلَى الصِّرَاطِ مَطَايَاكُمْ وَهُوَ فِيْ مُسْنَدِ الْفِرْدَوْسِ لِأَبِيْ مَنْصُوْرٍ الدَّيْلَمِيِّ لَكِنْ بِلَفْظِ اِسْتَفْرِهُوْا بَدَلَ عَظِّمُوْا
Imam Rafi’i dan Imam Ibnurrif’ah menuturkan hadits:‘azhzhimuu dhahaayakum fa innahaa ‘alashshiraathi mathaayaakukum (Besarkanlah hewan-hewan kurban kalian, karena sesungguhnya hewan itu akan menjadi tumpangan kalian di shirath (jembatan).
3. Pahala di Setiap Satu Tetes Darah
أَخْبَرَنَا أَبُو الْحَسَنِ : عَلِيُّ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَبْدَانَ أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَلِيٍّ اَلسِّيرَافِيُّ حَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا سَلَّامُ بْنُ مِسْكِيْنٍ عَنْ عَائِذِ اللهِ عَنْ أَبِيْ دَاوُدَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُمْ قَالُوْا لِرَسُولِ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- : مَا هَذِهِ الأَضَاحِيُّ؟ قَالَ :« سُنَّةُ أَبِيْكُمْ إِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ ». قَالُوْا : مَا لَنَا فِيْهَا مِنَ الأَجْرِ؟ قَالَ :« بِكُلِّ قَطْرَةٍ حَسَنَةٌ ».
Telah mengkhabarkan kepada kami Abul Hasan Ali bin Ahmad bin Abdan, telah mengkabarkan kepada kami Ahmad bin Ubaid, telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ali Assirafi, telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid, telah menceritakan kepada kami Sallam bin Miskin, dari ‘A-idzillah, dari Abu Dawud, dari Zaid bin Arqam radhiyallaahu ‘anhu, bahwasanya para sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam: “Apakah kurban-kurban ini? Beliau menjawab: “Sunnah bapak kamu sekalian, Ibrahim ‘alaihissalaam”. . Sahabat bertanya: “Pahala apa yang kami dapatkan darinya? Rasulullah menjawab: “Setiap tetes darah satu kebaikan”.
4. Pahala di Setiap Helai Rambut
وَأَخْبَرَنَا أَبُوْ عَبْدِ اللهِ الْحَافِظُ أَخْبَرَنَا أَبُوْ بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ الْبَزَّازُ بِبَغْدَادَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ الْوَاسِطِيُّ حَدَّثَنَا يَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ أَخْبَرَنَا سَلَّامُ بْنُ مِسْكِيْنٍ عَنْ عَائِذِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الْمُجَاشِعِيُّ عَنْ أَبِيْ دَاوُدَ السَّبِيْعِيِّ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قُلْنَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا هَذِهِ الأَضَاحِيُّ؟ قَالَ :« سُنَّةُ أَبِيْكُمْ إِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ ». قَالَ قُلْنَا : فَمَا لَنَا فِيْهَا؟ قَالَ :« بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ ». قَالَ قُلْنَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ فَالصُّوْفُ قَالَ :« بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنَ الصُّوْفِ حَسَنَةٌ ».
Telah mengkhabarkan kepada kami Abu Abdillah Al Hafizh, telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin Abdullah al Bazzaz di Baghdad, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Maslamah al Wasithi telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun, telah mengkhabarkan kepada kami Sallam bin Miskin, dari ‘A-idzillah bin Abdullah Al Mujasyi’i, dari Abu Dawud Assabi’i, dari Zaid bin Arqam radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata: : kami bertanya : Wahai Rasulullah Apakah qurban-qurban ini? Beliau menjawab : “Sunnah (tuntunan) bapak kalian, Ibrahim”. Zaid bin Arqam berkata: Kami bertanya : “Pahala apa yang kami dapatkan darinya? Rasulullah menjawab : “Setiap rambutnya adalah satu kebaikan.” Zaid bin Arqam berkata: Kami bertanya : “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan bulunya?” Beliau menjawab: “Setiap rambut dari bulunya adalah kebaikan”.
5. Dimohonkan Ampun 10 Malaikat Sampai Kiamat
وعن علي رضي الله عنه من خرج الي بيته إلي شراءالاضحية كان له بكل خطوة عشرحسنات ومحي عنه عشرسيئات ورفع له عشردرجات وإذاتكلم في شرائهاكان لامه تسبيحاوإذانقدثمنهاكان له بكل درهم سبعمائة حسنة وإذاطرحهاعلي الارض يريدذبحهااستغفرله كل خلق من موضعهاالي الارض السابعة وإذااهرق دمهاخلق الله بكل قطرة من دمهاعشرة من الملائكة يستغفرون له إلي يوم القيامة وإذاقسم لحمهاكان له بكل لقمة مثل عتق رقبة من ولدإسمعيل عليه الصلاة والسلام(جواهرزداه)
Dari sayidina Ali karrromallahu wajhah berkata: siapa berangkat dari rumahnya hendak membeli hewan kurban maka setiap langkahnya memperoleh 10 kebaikan dan dihilangkan 10 keburukannya serta dinaikan 10 derajatnya. Apabila berbicara di anggap bertasbih dan ketika membayarkan harga / uangnya setiap dirhamnya memperoleh 700 kebaikan dan ketika meletakan hewan itu di atas tanah untuk disembelih maka Allah menjadikan setiap tetes darahnya malaikat sejumlah 10 orang malaikat yang selalu beristigfar untuknya sampai kiamat. Dan waktu daging dibagikan maka setiap potongannya seperti memerdekakan seorang budak dari keturunan Nabi Ismail alaihisalam.
Wallaahu A’lam Bi Shawab.
Muhammad Ibrohim Aswadi
Anggota DPRD Cilegon