CILEGON — Anggota DPRD Kota Cilegon melakukan inspeksi mendadak pada RSUD Cilegon, Selasa (24/8/2021). Hal tersebut dilakukan guna memastikan pelayanan, penanganan dan fasilitas penunjang pada RSUD Cilegon.
Ketua Fraksi PAN Kota Cilegon Edison Sitorus mengatakan, pentingnya memastikan kondisi penanganan pasien covid-19 pada masa pandemi ini merupakan kewajibannya sebagai wakil rakyat Cilegon. Mengingat tingginya angka kematian pada bulan lalu membuat tidak sedikit warga Cilegon yang meninggal karena paparan virus covid-19.
“Kita sidak ke RSUD ingin memastikan pelayanan, penanganan dan fasilitas penunjang bagi pasien. Sekaligus melihat kondisi ruangan, utamanya ruangan bagi pasien covid-19.” ujarnya.
Namun sepertinya kata dia, perlu banyak perbaikan dan pembenahan pada RSUD itu sendiri, mengingat apa yang dlihat seperti akses dari IGD menuju ICU pasien cukup jauh. Sehingga hal itu perlu menjadi perhatian pihak management.
Selain itu, banyak ruangan yang terlihat kusam dan terkesan kurang perawatan serta fasilitas penunjang yang tidak dapat digunakan perlu segera dilakukan perbaikan.
“Akses dari IGD menuju ICU itu lumayan jauh, dan ini menjadi PR untuk bagaimana dalam perencaan pembangunan semua menjadi cepat dan mudah. Kemudian banyak ruangan yang telihat kumuh dan kurang terawat.” tambahnya.
Edison juga menyampaikan, pandemi ini diprediksi sampai pada tahun 2025, lalu bagaimana kesiapan dan tanggung jawab management RSUD untuk menghadapi varian delta yang lebih cepat menyebar. Karena itu, janji Wali Kota untuk membangun RSUD menjadi 5 lantai dirasa belum perlu dilakukan saat ini.
“Menurut saya, pembangunan RS 5 lantai itu belum terlihat urgensinya. Berapa jumlah warga kita yang meninggal karena pandemi ini. Lebih baik anggaran itu dialihkan untuk penanganan persoalan pandemi dulu. Bagaimana jika varian-varian covid yang ganas nanti masuk ke wilayah Cilegon. Memang kita tidak berharap, paling tidak kesiapan dini sudah dilakukan pemerintah secara matang.” terang anggota Badan Anggaran ini.
Ironisnya lagi sambung Edison, satu dari anggota DPRD meninggal di RSUD Cilegon. Sehingga, penanganan, pelayanan dan fasilitas penunjang menjadi perhatiannya, apakah karena lambatnya penanganan atau kurangnya fasilitas alat kesehatan atau juga karena akses menuju ICU yang dinilai cukup jauh.
“Kita prihatin dengan meninggalkan rekan kita di RSUD ini apa yang menjadi kendala, apakah karena lambatnya penanganan mengingat akses dari IGD ke ICU lumayan jauh, atau fasilitas alat kesehatan yang tidak menunjang atau bagaimana. Sehingga ke depan kita akan tingkatkan pengawasan terhadap RSUD Cilegon.” tutupnya. (Wn).