PANDEGLANG, – Jarun, merupakan salah seorang warga Bungur Gede, Cikeusik, Pandeglang, Banten. Sudah 5 tahun lamanya ia harus hidup dengan satu kaki karena harus diamputasi. Saat usianya 16 tahun ia mendapat musibah Ketika kerja di sawah, kakinya digigit ular saat menjaga sawah bersama sang paman.
Puluhan tahun Pak Jarun hidup dengan luka yang terus menggeroroti kakinya, di tahun 2016 kakinya harus diamputasi karena khawatir luka di kakinya semakin parah dan meluas.
“Bapak udah dari 2016 diamputasi, tapi kalua digigit ularnya udah lama, waktu umur 16 tahun. Waktu itu ikut ke sawah sama paman, jaga sawah, pas maghrib ngga keliat ternyata ada ular didekat saya, kaki saya digigit. Awalnya diamputasinya nggak setinggi ini, tapi karena lukanya makin luas, akhirnya diamputasi lagi, takut juga bapak kalau makin parah,” ungkap Jarun saat ditemui dirumahnya.
Paska amputasi, Pak Jarun harus menggunakan tongkat untuk membantunya berjalan. Akibat amputasi, Pak Jarun tidak bisa lagi bekerja seperti sedia kala. Hal ini lantaran fisiknya yang mulai melemah, bahkan pendengarannya pun kurang.
“Kalau ini tongkat kayu bapak bikin sendiri dari kayu, kayunya juga bapak minta ke tetangga yang lagi bangun rumah, waktu itu ada kayu sisa bekas bangun rumah tetangga, saya minta buat tongkat,” ungkap Jarun.
Saat ini ia tinggal di rumah sederhana yang materialnya kayu dan bambu di Kampung Bungur Gede, Cikeusik bersama sang istri, untuk makan sehari – hari ia dan sang istri mencari bahan makanan di kebun sekitar.
Sahabat dermawan, pak Jarun ingin sekali memiliki tongkat bantu jalan, tongkat kayu buatan sendiri sangat tidak nyaman untuk digunakan untuk aktivitas sehari – hari.
Sahabat dermawan, mari bersama – sama bantu hadirkan tongkat bantu jalan pak Jarun agar aktivitas dan kegiatan sehari – harinya bisa maksimal. (Red)