SERANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang menyerahkan bantuan sebanyak 20 ribu lebih masker, hand sanitizer dan disinfektan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang. Bantuan sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan pembelajaran tatap muka atau PTM tingkat SD dan SMP di Kabupaten Serang.
Penyerahan bantuan secara simbolis diserahkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri kepada Kepala Dindikbud Kabupaten Serang, Asep Nugrahajaya di halaman BPBD. Sebelum penyerahan dilakukan apel bersama yang di pimpin oleh Sekda, Entus pada Selasa, 14 September 2021.
“Hari ini kita menyerahkan kurang lebih 20 ribu masker, kemudian disinfektan dan hand sanitizer kepada dinas pendidikan ini dalam rangka mendukung pembelajaran tatap muka (PTM),”ujar Entus usai penyerahan bantuan.
“Kita harapkan proses pembelajaran tatap muka ini berjalan baik, berjalan sehat karena menerapkan protokol kesehatan, dan tidak menjadi klaster baru penyebaran covid-19 di lingkungan sekolah,”tambah sekda Entus didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD, Nana Sukmana dan Kepala Dindikbud, Asep Nugrahajaya.
Mantan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Serang mengakui kebutuhan dari siswa siswi anak didik di Kabupaten Serang memang cukup besar hampir 120 ribu lebih. “Akan tetapi hari ini baru kita bantu 20 ribu lebih, mudah-mudahan dalam waktu akan datang kita bisa bantu lagi melalui BPBD,”ucap Entus.
Pada kesempatan tersebut, Entus menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran BPBD baik ASN dan Non ASN yang selama pandemi covid-19 ini tidak henti-hentinya berjuang di lapangan untuk menangani covid-19.
“Alhamdulillah berkat kerjasama semua pihak di Kabupaten Serang kita berada di level 2 zona kuning, dan ini harus kita pertahankan terus. Kita juga akan berupaya terus menjadi zona hijau, sehingga kehidupan masyarakat bisa kembali normal,”papar Entus.
Kepala Dindikbud Kabupaten Serang, Asep Nugrahaya mengatakan dalam waktu dekat bantuan masker, handsanitizer dan disinfektan agar segera di distribusikan ke sekolah-sekolah jika sudah tersedia semuanya. Sedangkan terkait perkembangan PTM di Kabupaten Serang dia memastikan berjalan kondusif. “Alhamdulillah perkembangan PTM dalam pemantauan kondusif, hal yang harus lebih di tata item-item itu juga menjadi perhatian kita,”ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Asep, bagaimanapun juga pembelajaran tatap muka bukan hanya sekedar pembelajaran dalam pengertian akademik mengajarkan materi pelajaran. Akan tetapi, bagaimana membentuk prilaku yang berkaitan dengan penguatan kedisiplinan cara hidup sehat.
“Sekarang penguatan kedisiplinan cara hidup sehat harus tidak boleh keluar dari hal-hal yang keluar dari protokol kesehatan covid-19, bagaimana menguatkan prilaku anak-anak dalam hal keluar dari rumah datang ke sekolah melakukan aktivitas pembelajaran, keluar dari sekolah pulang kerumah tidak boleh melepas masker, itukan prilaku,”terang Asep.
“Jadi bicara pembelajaran tatap muka jangan hanya kita membayangkan bagaimana proses pengajarannya saja, tapi terkait kontek sosial budaya prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Jadi alhamdulillah semuanya kita pantau,”tegas Asep.
Asep juga menegaskan, bahwa pada dasarnya berbicara protokol kesehatan ada yang tanggung jawab individu dan lembaga sudah jelas aturannya seperti itu. Contohnya tanggung jawab lembaga sekolah atau lembaga menyiapkan hand sanitizer, melakukan proses cek suhu tubuh termoghen, dan segala macam. “Sekarang yang ada di sekolah bagaimana mengatur jarak itu wajib terus selama covid- itu harus dilakukan,”tandasnya.
“Sekarang tanggung jawab individu adanya di anak dan orangtua serta di masyarakat bagaimana mengondisikan anak-anak supaya benar memakai masker, masker tanggung jawab individu, tetapi manakala ada kondisi yang harus dibantu sekolah contohnya kita support dengan membagi masker. Itu karena kadang anak lupa. Jangan lupa, anak itu bagian dari masyarakat,”tegas Asep.
“Sebab, kalau masyarakat patuh memakai masker anak-anak mengikuti, tapi kalau masyarakat tidak patuh anak ini juga tidak bisa di salahkan. Ini yang harus kita pahami, kedepan jika ada tanggung jawab dan perhatian semua pihak bakal terkondisi dengan baik,”papar Asep.
Asep menambahkan, untuk saat ini jumlah sekolah yang sudah melaksanakn PTM diantaranya untuk SDN dari 624 sekolah saat ini dalam posisinya sudah ada kenaikan menjadi 675 SDN yang melaksanakan PTM dari 7731 SDN. “Kemudian untuk SMPN sebanyak 208 awalnya hanya 110, sekarang naik menjadi 130 sekolah, dan dalam proses verifikasi hari ini sudah ada 160 jadi ada peningkatan,”urai Asep. (Red)