PANDEGLANG, – Ikhtiar memang tak harus selalu mulus hasilnya, mungkin ungkapan tersebut sangat tepat bagi Mastiana, warga Kampung Kadukupa RT 06, RW 06, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang yang baru saja melewati perjuangan operasi sang buah hatinya.
Dengan masih diselimuti kesedihan, Imas (sapaan akrab Mastiana) menceritakan perjuangan sang buah hati pertamanya melawan penyakit usus hingga akhirnya sang putra tercinta Muhammad Faqih (4 bulan) kembali kepada yang maha kuasa pada bulan Februari 2021 kemarin.
Meskipun tidak sesuai harapan, namu ibu muda kelahiran 5 Juli 1997 ini sadar bahwa hal tersebut sedah menjadi garisan takdir dari tuhan. Ia menuturkan, pasca kelahiran putra pertamanya itu, sang buah hati nampak normal seperti bayi sehat biasanya. Namun setelah masuk pada bulan pertama, bayinya kembali mendapatkan perawatan di RSUD Berkah Pandeglang.
“Awalnya biasa sehat, tapi setelah satu bulan si Dede nangis terus, dan di bawa berobat ke RSUD Berkah. Hanya beberapa hari dan Alhamdulillah membaik,” tuturnya.
Namun usai mendapat pengobatan di RSUD Pandeglang, terkadang bayinya kembali menampakkan gejala seperti kesakitan yang ditandai dengan seringnya menangis yang tak biasa. Dengan kondisi ekonomi pas-pasan, Imas mengaku sangat beruntung bisa memiliki kartu JKN-KIS dari Pemerintah sejak satu tahun lalu. Sehingga biaya melahirkan, hingga pengobatan bayinya tersebut dapat di cover oleh BPJS Kesehatan.
“Alhamdulillah untung ada kartu JKN-KIS jadi kita terbantu. Saat kambuh kita bawa lagi ke RSUD Pandeglang. Disana kata dokter ada kelainan pada ususnya. Memang dokter menyarankan sebelum dilakukan operasi coba menjalani pengobatan rutin,” tuturnya.
Puncaknya, lanjut Imas, pada bulan Agustus kemarin, karena sering kambuhnya penyakit sang buah hati, ia dan suami sepakat untuk melakukan operasi pada buah hatinya. Operasi tersebut dilakukan di Rumah Sakit Hermina ciruas tepatnya pada tanggal 18 Agustus 2021.
Namun demikian, usai menjalani operasi, tuhan berkata lain, sang buah hatinya hanya mampu bertahan beberapa jam saja. Dirinya dan suami awalnya sangat terpukul dengan takdir tersebut. Namun ia kembali sadar bahwa semua merupakan jalan tuhan.
“Kami sangat berharap sekali anak kami bisa sembuh. Kami tenang untuk biaya kan ada BPJS Kesehatan. Tapi mungkin Tuhan berkata lain. Saya dan suami sangat terpukul bahkan ketika mendengar kabar anak kami tak lagi bernyawa saya dan suami sempat pingsan,” tuturnya pilu.
Kendati demikian, ia saat ini sudah bisa menerima semuanya. Ia mengucapkan banyak terimakasih terutama untuk BPJS Kesehatan yang sudah banyak membantunya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Imas mengatakan, sejauh ini pelayanan yang ia terima ketika berobat menggunakan JKN-KIS sangat bagus. Ia berharap, kedepan BPJS Kesehatan bisa lebih sukses dan maju.
Tak lupa iya juga mengajak kepada masyarakat yang belum memiliki kartu JKN-KIS untuk segera mendaftarkan diri menjadi peserta JKN-KIS. Karena menurutnya menjadi peserta JKN-KIS sangat besar manfaatnya. “Pelayanan yang saya rasakan sangat Baik, saya berharap semoga BPJS Kesehatan lebih sukses dan maju kedepannya, terimakasih BPJS Kesehatan,” ujarnya. (Adv)