LEBAK, – Sejak adanya program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Nuri (39 th) Warga Kampung Warung Gunung RT 05, RW 02, Desa Warung Gunung, Kecamat Warung Gunung, Kabupaten Lebak, sudah mempercayakan pelayanan kesehatan pada program jaminan kesehatan nasional tersebut.
Ibu rumah tangga ini mengaku bersyukur, program tersebut masih berjalan hingga saat ini dan memberikan jaminan pelayanan kesehatan dengan baik kepada masyarakat, khususnya masyarakat dengan ekonomi dibawah rata-rata.
Bagi ibu tiga anak ini, JKN-KIS merupakan andalan jaminan kesehatan ketika keluarganya sakit. Meski terdaftar sebagai segmen pekerja bukan penerima upah (PBPU) atau peserta mandiri dan bukan pekerja (BP) kelas 3, namun Nuri mengaku pelayanan yang ia terima setara dengan pelayanan pengobatan umum lainnya.
Ia sendiri mengaku, sering menggunakan kartu JKN-KIS untuk berobat, terlebih dirinya memiliki riwayat penyakit asma. Belum lama ini Nuri mengatakan, kembali merasakan kemudahan pelayanan kesehatan saat dirinya melakukan operasi Caesar putri bungsunya.
“Alhamdulillah, JKN-KIS banyak membantu saya saat berobat. Biasa saya berobat di Klinik Mutiara Medika. Biasa saya gunakan untuk berobat panas, sakit gigi, berobat asma, sampai terakhir kemarin operasi Caesar di Rumah Sakit Misi Lebak,” tuturnya.
Salam menggunakan JKN-KIS ia mengaku, pelayanan yang ia dapat sangat baik dan memuaskan. Selain itu, menurutnya para perawat maupun dokter yang memberikan pelayanan kesehatan sangat ramah. Sehingga ia tak segan untuk mengajak sodara maupun tetangga untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan.
“Karena kita kan sering ngobrol berbagi pengalaman gitu saat berobat. Saya sampaikan ya mending pake BPJS Kesehatan. Karena kita kan tidak tau kalo harus sakit kapan. Dengan sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, kita tidak perlu pusing lagi memikirkan biaya berobat saat sakit,” ujarnya.
Saat ditanya bagaimana jika BPJS Kesehatan dibubarkan, Nuri sangat khawatir dan kaget. Ia menduga jika hal tersebut akan dilakukan oleh pemerintah. Karena ia sangat tidak setuju hal itu terjadi. Ia menilai BPJS Kesehatan telah banyak membantu masyarakat miskin dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Ya gak setuju lah, kasian orang-orang gak punya. Kalo harus berobat tanpa BPJS Kesehatan. Semoga aja gak terjadi. Dan semoga juga iuran BPJS bisa turun,” tutupnya sembari tertawa. (ADV)