CILEGON — Kasus kriminalitas di Kota Cilegon selama dilakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat menurun dibanding dengan sebelumnya. Penurunan terjadi lantaran mobilitas kepolisian selama PPKM meningkat.
Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Haryono menyebut data kriminalitas di wilayah hukum Polres Cilegon selama bulan Juli tindak Pidananya terjadi sebanyak 30 kasus. Sedangkan, pada bulan Juni sebanyak 57 kasus.
“Tindak pidana Narkotika pada bulan Juli 10 kasus, bulan Juni ada 12 kasus dengan penyelesaiannya 14 kasus. Kasus Curat, bulan Juni 18 kasus, Juli 4 kasus dengan penyelesaian 5 kasus. Sementara, pelanggaran Lalin (Lalu Lintas) di Juli 13 kasus, Juni 6 kasus dengan Korban meninggal naik dari 1 menjadi 5, luka berat dari 1 jadi dua, luka ringan dari 10 menjadi 15,” ungkap Kapolres di kantornya, Rabu (4/8/2021).
“Ketika kegiatan PPKM ini justru menurun, terkait dengan kejahatan-kejahatan yang berkaitan dengan Ekonomi. Karena kita (Polres Cilegon) pernah mengamankan curanmor truk yang pelakunya ada di Kabupaten Serang,” ucap Kapolres.
Meski begitu, Kapolres mengaku pihaknya tidak boleh lengah dan harus bisa menjaga keamanan Kamtibmas di wilayahnya. Sehingga, masyarakat dapat merasakan aman dan nyaman selama dilakukan kebijakan PPKM.
“Kita selaku Kapolres sangat mendukung kebijakan Pemkot Cilegon, kalau ada masyarakat yang menggangu Kamtibmas (Ketertiban Masyarakat) akan tetap kita lakukan tindakan. Namun, dilakukan dengan cara yang humanis. Karena saat ini masih Pandemi Covid-19 yang sebagian besar masyarakat tengah kesulitan Ekonomi,” tandasnya
Sementara, Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta menyampaikan, berkat dilakukannya PPKM Darurat, kasus Covid-19 di Cilegon mengalami penurunan di bawah 90 persen. Baik jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit maupun masyarakat yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman) serta jumlah kematian akibat Covid-19 dibawah 23 persen.
“Pengaruh PPKM, penyekatan, pembatasan berpengaruh juga menurunkan yang positif Covid-19. Kemudian, kinerja rumah sakit (Tenaga Medis) meningkat dan angka kesembuhan juga sudah meningkat,” ungkapnya.
“Kemarin kita kekurangan oksigen juga bisa kita tangani dan angka kematian karena Covid-19 juga sudah dibawah 23 persen,” imbuhnya.