PANDEGLANG, – Dafa (11 th) Seorang siswa kelas 6, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kabayan 5 Pandeglang, dilarikan Kerumah Sakit Berkah Pandeglang, diduga usai menerima suntikan vaksin Covid-19 di sekolahnya pada Rabu (09/02/2022).
Berbagai pihak turut memberikan klarifikasi terhadap kejadian tersebut. Dinilai menjadi kejadian yang tak diinginkan, Dafa dipastikan kembali pulih serta vaksinasi yang diberikan telah sesuai dengan prosedur.
Lurah Kabayan Imat Rohimat menyampaikan, bahwa setelah adanya laporan dugaan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang terjadi pada salah satu siswa SDN Kabayan 5 Pandeglang pihaknya mengaku sudah sangat sigap dan bertanggung jawab terhadap kejadian tersebut.
“Kami sigap dan cepat serta telah bertanggung jawab, ibu bidan juga sudah menangani begitu cepat membawa ke rumah sakit, dan saya juga dengan Dokter Khaerudin juga sama, bahkan tadi pagi juga saya berkunjung (menjenguk-red) ke Dafa,” tuturnya.
“Dan Alhamdulillah aat ini kondisi Dafa sudah membaik,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Camat Pandegang, M. Apendi mengatakan, pihaknya meminta maaf atas kejadian tersebut, karena menurutnya semua proses vaksinasi telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Memang tidak disangka, tidak diduga, karena semua proses sudah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan secermat mungkin oleh pihak satgas covid-19 terutama dari Puskesmas Cikupa,” tuturnya.
“Pelaksanaan kemarin pun di SDN 5 Kabayan Pandeglang dihadiri oleh semua jajaran, baik dari kecamatan, kepolisian, dan lurah untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan dengan baik,” tambahnya.
Adapun dengan kejadian yang menimpa Dafa menurutnya, hal tersebut merupakan musibah. Selain itu ia mengatakan, berdasarkan keterangan orang tuanya, Siswa Dafa tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
“Cuma berdasarkan sugesti, atas dasar rasa ketakutan awalnya, untuk ikut vaksin. Itu yang saya terima dari orang tua Dafa,” ujarnya.
Selai itu, pihaknya juga memastikan bahwa Dafa telah sehat kembali dan segera dapat beraktifitas seperti sedia kala.
“ Mohon doanya kepada semua rekan-rekan. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Tapi untuk anak kami Dafa sudah bisa makan dan sudah sehat lagi,” tutupnya.
Ditempat yang sama, Perwakilan Puskesmas Cikupa, Bidan Ratna Mutia menjelaskan, jika pihaknya telah melaksanakan proses vaksinasi sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Kendati demikian terjadi pada Dafa menurutnya, hal itu merupakan kejadian yang tentu tidak diinginkan oleh siapapun.
“Sebab akibatnya kenapa, itu yang berwenang hanya dokter, yang menjelaskan Penyebab Dafa bisa sakit seperti ini memang karena vaksin atau karena penyakit lain. Karena kita tidak berwenang menjelaskan hal itu,” tuturnya.
Adapun kronologos kejadian tersebut, Ratna mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Kesehatan. Ratna mengungkapkan, bahwa Dafa disuntik pada hari Rabu, 9 Februari 2022 di SDN Kabayan 5 Pandeglang.
Menurutnya, pada saat itu sudah ada surat persetujuan dari orang tua dan sudah di tandatangani oleh orang tua Dafa.
Selain itu Dafa juga telah dilakukan pemeriksaan skrining yang meliputi, pemeriksaan suhu, tensi darah, dan beberapa pertanyaan yang ada dalam format skrining.
Ia mengatakan, bahwa dari hasil pemeriksaan tersebut, tidak ada kontra indikasi untuk tidak dilakukan imunisasi vaksin covid-19. Selain itu menurutnya, kondisi Dafa saat itu dalam keadaan sehat.
“Jadi kita bawa surat persetujuan dari orang tuanya, ada tanda tangan dari orangtuanya, dan orang tuanya juga hadir saat itu mendampingi. Jadi semua jawabannya tidak. Jadi tidak ada kontra indikasi untuk tidak dilakukan vaksinasi Covid,” tuturnya.
Ia melanjutklan, usai melaksanakan vaksinasi pihaknya selalu memberikan edukasi, bahwa jika terjadi gejala atau keluhan maka segera hubungi pihak Puskesmas atau pihak Kader Kesehatan yang terdekat.
“Tapi ternyata pihak dari keluarga atau dari kader baru menghubungi pihak Puskesmas itu sekitar hari Kamis jam 18.30 WIB. Jadi waktu itu posisinya Ibu kader telpon saya bilang kalau anak Dafa ini ada keluhan demam dan Muntah,” tuturnya.
“Lalu saya melakukan Video Call dengan orang tua Dafa saat itu juga, dan saya tanyakan keluhannya, dan katanya hanaya demam dan muntah, saya tanya sudah diberikan obat apa, orang tua Dafa jawab belum diberikan obat apa-apa hanya kompres air hangat saja,” sambungnya.
Ia mengatakan, selama mengalami kejala orang tua Dafa tidak melakukan penanganan apapun. Sehingga dirinya menganjurkan untuk melakukan pengobatan.
“Itu berlangsung dari setengah 3 dinihari, sampai magrib tidak ada penanganan apa-apa terhadap Dafa. Karena baru di konsulkan ke kami. Dan akhinya saya menganjurkan Dafa untuk berobat atau membawa ke dokter Khaerudin atau boleh ke saya,” tuturnya.
“Akhirnya sekitar setengah 7 malam, orang tua dafa datang ke Bidan Mia untuk berobat, tapi tanpa membawa Dafa karena kondisinya tidak bisa dibawa saat itu,” sambungnya.
Saat itu, Lanjutnya, Bidan Mia juga hanya memberikan terapinya sesuai dengan konsultasi dokter, yaitu hanya memberikan paracetamol untuk demamnya dan obat muntah.
“saat itu kita masih menunggu koordinasi, dan mohon hubungi kembali jika terjadi apa-apa. Ternyata jam 5 subuh menghubungi bidan mia dan langsung ke rumah Dafa dan dafa ternyata sedang demam tinggi lagi, baru kita bawa ke RSUD ke IGD,” jelasnya.
Kepala Sekolah SDN Kabayan 5 Pandeglang menambahkan, bahwa pihaknya meminta maaf kepada semua pihak atas kejadian tersebut.
Kendati demikian pihanya telah memstikan jika kondisi dafa saat ini sudah pulih kembali. “Guru-guru sudah menjenguk dan Alhamdulillah Dafa sudah pulih,” tandasnya. (Red)