PANDEGLANG, – Manfaat menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselesaikan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, bagi Ajiz Kosasih (62) sudah tak terhitung lagi.
Warga Kompleks Karang Indah RT 04, RW 07, Kelurahan Kadumerak, Kecamatan Karangtanjung ini selalu menjadikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagai andalan jaminan kesehatan dirinya untuk berobat semasa hidupnya.
Demikian hal tersebut diungkapkan oleh Ahmad Hariri Aziz (30) putra dari almarhum Ajiz Kosasih saat ditemui di kediamannya Rabu, 21 September 2022.
“Sudah tidak terhitung bapak berobat pakai Kartu KIS, baik berobat di klinik, saat kontrol gula darah maupun operasi di Rumah Sakit,” ujarnya.
Hariri mengungkapkan, ayahnya yang bekerja sebagai tenaga pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Pandeglang itu telah lama mengidap penyakit diabetes kering.
Ia bersyukur, ayahnya memiliki kartu KIS kelas dua sehingga dapat mencover setiap biaya pengobatan yang dilakukan oleh ayahnya itu.
Hariri menceritakan, awalnya sang ayah sering sekali merasakan lemas, dan sakit kepala. Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan ternyata ayahnya memiliki kadar gula yang tinggi di dalam darah.
“Jadi awalnya dari gula yang tinggi, kemudian sering lemas, sakit kepala bahkan pandangan kabur. Banyak lah yang dikeluhkan mungkin komplikasi kali ya namanya,” ujarnya.
Kemudian Hariri menceritakan, ayahnya pernah menderita pertigo yang membuat kondisi kesehatan ayahnya semakin terpuruk. Ia kemudian membawa ayahnya untuk menjalani perawatan di RSUD Berkah Pandeglang.
“Kalo tidak salah di rawat di RSUD Cikoneng sampe 4 kali, kalo berobat di klinik Bugenvil tidak terhitung,” katanya.
Hariri mengatakan, bahwa dirinya pernah membawa ayahnya melakukan operasi kecil di bagian kaki. Karena ditolak oleh pihak RSUD Berkah Pandeglang dengan alasan ruangan penuh akhirnya ia membawa ayahnya ke Rumah Sakit Sari Asih Serang.
“Alhamdulillah disana ditangani sampai beres operasi, untuk rawat jalannya dilakukan di RSUD Berkah Pandeglang dan klinik bugenvile,” ujarnya.
Saat menjalani pengobatan berjalan di RSUD Berkah Pandeglang menggunakan terapi insulin, Hariri mengaku kondisi kesehatan ayahnya sempat menurun dan sempat dirawat beberapa hari hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir.
“Ayah sudah sangat sering berobat dan dirawat, kami juga saat itu sudah pasrah. Alhamdulillah ditengah terjangan ekonomi yang sulit kartu KIS banyak membantu keluarga kamu khususnya untuk pengobatan ayah saya,” ungkapnya.
Ia berharap, BPJS Kesehatan dapat meningkatkan pelayanan dan terus mengawasi fasilitas kesehatan agar dapat memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.
“Semoga BPJS Kesehatan dapat terus meningkatkan pelayanannya. Dan bisa terus memberikan manfaat untuk masyarakat luas,” harapnya. (Adv)