SERANG, – Dila Mahdila (24) warga Kampung Dukuh Ratu , RT11, RW 03, Kelurahan Baros, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, menjadi saksi betapa bermanfaatnya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam membantu ayahnya Mardin Abdullah Sidiq (63) melawan Kanker getah bening atau limfoma.
Saat ditemui dikediamannya belum lama ini, putri ke 3 almarhum Mardin Abdullah Sidiq itu menceritakan pengalaman sang ayah sebagai peserta JKN ketika menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagai andalan untuk melawan penyakit yang menggerogoti tubuh sang ayah.
“Untuk pengobatan bapak di puskesmas, kemudian pernah ke rumah sakit serang itu menggunakan kartu dari BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Dengan pekerjaan sang ayah hanya sekadar buruh serabutan, Dila mengaku sangat bersyukur ayahnya mendapatkan bantuan Jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan. Terbukti pada tahun 2019 silam ayahnya mulai terserang penyakit kelenjar getah bening.
“Kalo tidak pakai BPJS Kesehatan kita uang dari mana, pasti sangat kesulitan. Untungnya bapak punya KIS dari pemerintah yang kelas tiga,” katanya.
Dila menceritakan, awalnya sang ayah sering mengalami gejala demam, mudah lelah, hingga sesak napas yang ditandai dengan adanya benjolan kecil di bagian lehernya.
“Awal mulanya sakit di leher ada benjolan kecil, berobat ke puskesmas dan klinik tapi tidak sembuh-sembuh, ternyata itu kelenjar kata dokter,” tuturnya.
Namun setelah beberapa kali berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), rasa nyeri yang diderita ayahnya tak kunjung hilang, bahkan semakin parah.
Kemudian, Dila membawa ayahnya berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Drajat Prawira Negara di Kota Serang. Setelah mendapatkan penanganan medis, ayahnya di diagnosa mengidap kelenjar getah bening yang bersarang di lehernya.
Oleh karena itu, dokter menyarankan agar ayahnya segera dilakukan operasi kelenjar getah bening sebelum keadaannya semakin parah.
“Pernah sampai parah kondisi bapak, itu di bawa ke RSUD Serang dan disarankan segera dilakukan Operasi, karena saat itu bapak belum mau (mental down) maka kami tunda. Operasi nya juga harus di rumah sakit Cipto (RSCM-red),” tuturnya.
Kemudian setelah mental sang ayah dirasa siap, keluarga langsung membawanya ke RSCM, namun belum sampai tahap operasi Dila mengaku, sang ayah telah terlebih dahulu dipanggil oleh sang maha kuasa.
“Ya mungkin itu sudah jalannya, kami juga hanya bisa pasrah. Karena untuk membujuknya sangat lama, sebelum mau di operasi itu hanya berobat ke puskesmas atau klinik. Hanya minum obat saja,” tuturnya.
Kendati demikian, ia mengucapkan banyak terimakasih kepada BPJS Kesehatan yang telah mengcover seluruh biaya pengobatan ayahnya melawan penyakit yang dideritanya.
Ia berharap BPJS dapat terus meningkatkan pelayanan dan bermanfaat bagi masyarakat. “Ya Semoga pelayanannya ditingkatkan agar bisa membantu banyak masyarakat,” tandasnya. (Adv)