Updatenews.co.id – Muamalat Institute (MI) mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan SDM Indonesia unggul pada 2045, yaitu dalam mencetak generasi emas Indonesia yang kompeten dan juga berakhlak baik.
Dalam mendukung Indonesia Emas 2045, MI aktif berpartisipasi untuk melakukan kolaborasi, sosialisasi, literasi, dan edukasi kepada lembaga pendidikan baik di tingkat dasar, menengah, dan tinggi.
Baik dari level SD, SMP, hingga SMA di seluruh Indonesia melalui program literasi keuangan syariah (GEULIS).
Direktur Muamalat Institute Anton Hendrianto mengatakan, saat ini, program literasi keuangan syariah atau Geulis MI telah menjangkau 14 provinsi dengan total 76 instansi dan 5.659 peserta.
Program Geulis merupakan diinisiasi Muamalat Institute, untuk mendukung literasi syariah bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di seluruh Indonesia.
“Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, Muamalat Institute mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), khususnya terkait dengan pemagangan mahasiswa bersertifikat melalui program Muamalat Indonesia Kompeten (MIKO), yang saat ini diikuti oleh 11 kampus dan 138 mahasiswa dari Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia,” kata Anton, dalam keterangan tertulis, Rabu (7/12/2022).
Menurutnya, program MIKO merupakan satu ikhtiar Muamalat Institute dalam upaya menciptakan kualitas sumber daya manusia yang kompeten, dan berdaya saing tinggi, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia.
Anton menuturkan, kunci dari peningkatan SDM unggul adalah melalui kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak, untuk mempersiapkan calon pemimpin masa depan yang kompeten.
“Di akhir tahun 2022 ini, Muamalat institute melakukan roadshow ke berbagai kota, adapun tujuan program tersebut untuk meningkatkan sinergi dengan berbagai lembaga pendidikan di daerah,” katanya.
Selain melakukan roadshow ke berbagai daerah, Muamalat Institute juga melakukan berbagai kegiatan literasi, tidak hanya kepada pelajar di Perguruan Tinggi, namun juga kepada pelajar pada berbagai tingkat mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK.
“Semakin dini kegiatan literasi dan edukasi terkait ekonomi syariah akan semakin berdampak kepada masa depan mereka sebagai penerus bangsa yang unggul pada 2045,” pungkasnya. (Red)