PANDEGLANG, – Asti (36) Warga Kampung Tirta Lebak, Kabupaten lebak sempat terpukul lantaran dokter mengharuskan dirinya melakukan cuci darah. Selain pola hidup yang akan berubah, tentu biaya jadi alasan lain yang ia khawatirkan.
Namun dengan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari BPJS Kesehatan, Asti bisa melakukan cuci darah dengan tenang lantaran semua biaya telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Bagi penderita gagal ginjal, cuci darah merupakan satu treatment wajib yang bertujuan untuk mencuci ginjal yang kinerjanya kurang optimal sejak diagnose pertama. Cuci darah juga jadi salah satu layanan di rumah sakit yang menghabiskan biaya mahal. Biaya cuci darah di rumah sakit saat ini berkisar antara Rp 800.000 sampai Rp 1.500.000.
“Tahu kalau biayanya mahal. Tapi pas tahu cuci darah pertama gratis karena ditanggung BPJS, saya langsung lega. Ternyata cuci darah bisa pakai kartu KIS dari BPJS Kesehatan. Alhamdulillah sekali saya tertolong,” tutur Asti saat ditemui di RSUD Berkah Pandeglang belum lama ini.
Wanita yang bekerja sebagai ibu rumah tangga ini mengaku sudah lama terdaftar sebagai peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) namun ia baru memanfaatkannya sejak satu tahun terakhir ini untuk cuci darah.
Kepada reporter, Asti menceritakan bahwa awalnya ia seringkali mengalami sesak nafas hingga lemas. Kemudian saat diperiksa ke klinik yang terdaftar pada kartu JKN-KIS ternyata dirinya mengalami Hipertensi atau darah tinggi.
Kemudian setelah beberapa kali mejalani pengobatan di klinik, Asti mengaku akhirnya ia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping. Setelah diperiksa ternyata ia didiagnosis mengidap gagal ginjal.
“Awalnya darah tinggi pada tahun 2022, pertamanya lemes badan dan tiba-tiba sesak nafas, langsung kontrol ke klinik di pasar Jalupang, Lebak Banten. Terus dirujuk ke RSUD Malingping. Saat diperiksa di RSUD Malingping ternyata punya gejala ginjal, lalu dirujuk kembali ke RSUD Adjidarmo,“ kisahnya.
Asti mengatakan awalnya ia menjalani layanan cuci darah di Rumah Sakit Kartini Rangkasbitung, namun karena jarak dari rumahnya yang sangat jauh maka dokter menyarankan untuk pindah ke RSUD Berkah pandeglang.
“Saya pertama cuci darah di RS Kartini, karena terlalu kejauhan dari Malingping ke Rangkasbitung, dipindahkanlah ke RSUD Pandeglang oleh dokter yang ada di RS Kartini. Alhamdulillah sampai sekarang berlanjut layanan cuci darah disini,” ujarnya.
Ia mengaku pelayanan yang di berikan oleh Rumah Sakit sangat baik dan memuaskan. Menurutnya tidak ada perbedaan pelayanan meskipun dirinya hanya sebagai peserta JKN kelas 3. Baginya pelayanan yang didapat selama ini sudah sangat banyak membantu dirinya, tidaklah heran bila ungkapan rasa syukur terus diucapkan ibu paruh baya tersebut.
“Alhamdulillah saat menggunakan BPJS pihak rumah sakit pelayanannya baik. Tidak di beda-bedakan, petugasnya juga baik dan ramah-ramah, pokoknya kita dibuat nyaman, semua sudah seperti keluarga,” katanya.
Pada akhir perbincangan ia mengaku sangat bersyukur bisa menjadi peserta JKN-KIS bantuan dari pemerintah. Ia juga menyadari bahwa pelayanan yang ia dapatkan saat ini merupakan pertolongan dari para peserta JKN lainnya yang rutin membayarkan iuran tepat waktu.
“Saya bersyukur alhamduillah adanya BPJS, mudah-mudahan BPJS terus maju lagi. Saya berterimakasih kepada para peserta BPJS Kesehatan yang telah rutin membayar BPJS Kesehatan. Dengan adanya BPJS Kesehatan hidup saya tertolong,” ucapnya.
Asti juga mengaku tidak bisa membayangkan jika BPJS Kesehatan tidak ada atau kelak dibubarkan. Karena ia tak memiliki biaya untuk melawan penyakit yang tengah dideritanya saat ini. Untuk ke rumah sakit saja dirinya mengaku harus beberapa kali naik angkutan umum, meski lelah dirinya mengaku masih semangat untuk mendapat layanan cuci darah.
“Saya sudah tidak tahu kalau tidak ada BPJS Kesehatan, saya harus berobat biaya dari mana. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua peseta, BPJS Kesehatan, pihak rumah sakit sampai pemerintah. Semoga program JKN dari BPJS terus ada membantu masyarakat tidak mampu seperti saya ini,” tutupnya. (ADV)