PANDEGLANG, – Cindy Alfini (26) merupakan salah seorang dari jutaan peserta JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat) yang sudah merasakan manfaat program BPJS Kesehatan tersebut. Ia yang kini berprofesi sebagai Ibu rumah tangga (IRT) itu merasa bersyukur atas kelancaran proses persalinan Caesar yang dijalaninya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang sebanyak dua kali atas kedua putranya.
“Saat persalinan anak pertama saya awalnya sangat cemas dan bingung, saat tahu kalau anak saya tidak bisa melahirkan normal. Karena saya tau kalau di caesar pasti biayanya mahal, saya tidak sanggup apabila nantinya harus membayar sendiri semua biaya persalinan,” ujar Cindy saat ditemui di RSUD Bekah Pandeglang belum lama ini.
Cindy mengaku, dirinya disarankan oleh tetangganya agar operasi Caesar menggunakan kartu JKN-KIS, benar saja apa yang ia bayangkan ketika dirinya melihat rincian biaya persalinan dan obat selama menjalani rawat inap di rumah sakit mencapai belasan juta rupiah. Namun ia merasa lega ketika perawat menyampaikan bahwa biaya tersebut sepenuhnya sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
“Nggak nyangga banget semuanya bisa gratis, saya merasa lega dan sangat bersyukur bisa jadi peserta BPJS Kesehatan. Sudah menyiapkan tabungan untuk lahiran, Alhamdulillah tidak terpakai. Tabungan bisa untuk aqiqah selamatan nanti,” tuturnya.
Warga Kampung Cipacung Pandeglang ini mengaku sudah menjadi peserta JKN-KIS kelas 3 dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) sejak tahun 2021. Meski hanya sebagai peserta kelas 3, namun ia merasa tidak mendapatkan pelayanan berbeda apalagi sampai tidak dilayani.
Cindy mengaku pelayanan yang ia terima sangat baik dan memuaskan, sehingga menurutnya menjadi peserta BPJS Kesehatan merupakan hal yang wajib sebagai jaminan kesehatan keluarga.
“Sudah dua kali pakai untuk layanan operasi caesar alhamdulillah tidak ada masalah. Pelayanannya baik walaupun kelas 3 juga, makan ada dan enak, di kasih vitamin juga pokoknya pelayanannya bagus lah,” ungkapnya.
Cindy juga mengaku, tidak ada kesulitan administrasi yang harus dipenuhi saat melakukan operasi Caesar menggunakan kartu JKN-KIS. Menurutnya semua sangat dipermudah. “Semua mudah, tidak sulit,” katanya.
Selain biaya operasi Caesar, Cindy mengaku bahwa JKN-KIS juga mengcover seluruh biaya kontrol saat menjalani masa pemulihan hingga kondisinya dinyatakan kembali normal, Oleh karena itu, ia mengajak semua masyarakat terutama kaum ibu-ibu yang belum terdaftar untuk segera menjadi peserta BPJS Kesehatan.
“Tentu bagi saya menjadi peserta BPJS Kesehatan itu sangat perlu, bisa dibayangkan satu kali operasi Caesar saja biayanya puluhan juta, kalo di kali dua ditambah biaya kontrol, dari mana saya bisa bayar. BPJS Kesehatan sangat membantu, yang belum daftar jadi peserta JK-KIS awas jangan sampe menyesal nantinya,” tuturnya.
Selain itu, Cindy juga menyadari bahwa pelayanan yang ia dapatkan secara gratis itu merupakan buah dari subsidi silang program JKN-KIS. Oleh karena itu Cindy mengucapkan banyak terimakasih kepada peserta JKN-KIS yang rutin membayar iuran setiap bulannya.
“Saya ucapkan terimakasih kepada peserta JKN-KIS yang selalu sehat wal afiat dan sudah rutin membayar iuran setiap bulannya, semoga yang sehat selalu diberikan kesehatan. Dan terimakasih juga untuk BPJS kesehatan,” ucapnya.
Ia berharap, BPJS Kesehatan dapat terus eksis memberikan kesehatan terutama membantu masyarakat yang kurang mampu dalam memberikan pelayanan kesehatan. Ia juga mengaku tidak bisa membayangkan jika program sebagus JKN-KIS tidak ada atau BPJS Kesehatan suatu saat nanti dibubarkan.
“Gak bisa membayangkan kalo BPJS Kesehatan dibubarkan, masyarakat tidak mampu tentunya akan sangat kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan, apalagi untuk operasi,” pungkasnya. (ADV)