PANDEGLANG, – Program JKN-KIS menjadi harapan hidup bagi Ali Mu’min (49) warga Kampung Sumur Buyung, Kelurahan Baros Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak.
Bagi Ali, JKN-KIS merupakan andalan jaminan kesehatan dalam berjuan menghadapi penyakit jantung yang dideritanya selama kurang lebih tiga tahun.
Ali yang kini bermatapencaharian sebagai pedagang nasi uduk mengaku sangat bersyukur bisa menjadi peserta JKN-KIS, karena bagi Ali, iuran yang harus ia bayarkan setiap bulannya jauh lebih besar manfaat yang diterimanya selama ini.
“Saya daftar mandiri kelas 3, tak seberapa lah dengan manfaat yang saya terima selama 5 tahun ini. Saya harus kontrol setiap Minggu itu gratis,” ujar Ali saat ditemui di tempat usahanya Minggu, 16 Juli 2023.
Ali menceritakan, awalnya ia sering mengalami kondisi dengan detak jantung tidak beraturan, kemudian, mudah lelah, sulit tidur, hingga seringkali napas terasa berat.
Kemudian, setelah dikonsultasikan dengan dokter di Faskes pertama Ali didiagnosa mengalami kelainan Jantung. Kemudian setelah dilakukan Angiografi atau pemeriksaan ronsen (X ray) ternyata pada pembuluh darah jantung (arteri koroner) terdapat sumbatan atau peyempitan.
Sehingga saat itu Ali harus melakukan kateterisasi jantung. “Saat itu saya melakukan kateter itu di RSUD Banten. Kalo untuk kontrol setiap Minggu itu di Rumah Sakit Misi Lebak,” tuturnya.
Ali mengaku saat melakukan kateterisasi jantung, semua biaya ditanggung oleh JKN-KIS. Bahkan saat melakukan kontrol setiap minggunya ia tak pernah mengeluarkan biaya sepeserpun.
Dengan manfaat yang amat besar yang telah ia rasakan, Ali mengajak semua masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai peserta JKN-KIS. Ia juga tak bisa membayangkan berapa banyak uang yang harus ia keluarkan untuk berjuang menghadapi penyakit jantungnya selama ini.
“Kalo gak pake JKN-KIS gak bakal sanggup saya. Bukan hanya bisa bangkrut usaha, mungkin untuk berjuan hidup juga mungkin sulit, Alhamdulillah ada JKN-KIS,” ucapnya.
Ia mengaku, saat ini Dokter sudah menyarankan untuk melakukan operasi. Namun Ali masih belum siap dan berharap penyakitnya hilang hanya dengan Kateterisasi jantung yang telah ia lakukan belum lama ini.
“Kateterisasi jantung saja ka sudah puluhan juta apalagi operasi nanti, kalo tanpa JKN-KIS saya gak sanggup. Saya sudah disarankan untuk operasi jantung, tapi saya belum siap,” ujarnya.
Ali berharap, program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dapat selalu hadir bersama masyarakat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.
Semoga kedepan, kata Ali, BPJS dapat terus memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya di daerah pedesaan.
“Terimakasih BPJS Kesehatan, kalau tidak ada JKN-KIS mungkin saya tidak bisa memiliki harapan hidup seperti saat ini,” tutupnya.
Untuk diketahui, Kateterisasi jantung adalah suatu tindakan medis yang bertujuan untuk menegakkan diagnosis dan memperbaiki suatu kelainan pada jantung dengan cara memasukkan selang kecil yang elastis (kateter) ke dalam pembuluh darah besar.
Biasanya tindakan kateterisasi jantung, atau disebut juga penyadapan jantung, didukung dengan fluoroskopi dan penggunaan zat kontras untuk menganalisis pembuluh darah jantung (koroner), sehingga dokter dapat mengetahui jika pasien memiliki sumbatan atau plak pada pembuluh darah koroner. (ADV)