CILEGON, – Puluhan Warga Kampung Kalibaru, Desa Gerem Kota Cilegon Provinsi Banten melakukan aksi demai di depan pabrik kimia PT.Dover Chemical- Merak dan gedung DPRD Kota Cilegon, Selasa (09/08/2023).
Para aksi warga yang didampingi oleh bebagai organisasi masyarakat (Ormas) yang tergabung dalam Masyarakat Banten Bersatu (MBB) mengeluhkan adanya limbah pabrik yang mencemari lingkungan sekitar.
“Mereka menyampaikan aspirasi dan tuntutannya dengan 6 point yaitu Adanya fasilitas air bersih, fasilitas kesehatan, Kompensasi perbulan atas polusi pabrik yang dirasakan, Kembalikan lahan warga seperti semula yang saat ini sudah tidak produktif akibat kontaminasi limbah pabrik atau lakukan pembebasan lahan terhadap lahan kami. Perioritaskan perekrutan tenaga kerja dari pribumi dan berdayakan pengusaha pribumi, Jika kelima tuntutan diatas tidak terpenuhi maka kami menuntut lokasi Depo B PT.Dover Chemical supaya ditutup operasionalnya, ” Hal itu disampaikan Ketua RW 02 Kampung Kalibaru, Kelurahan Gerem Kota Cilegon, Sibti dalam orasinya di depan pabrik PT.Dover Chemical dan gedung wakil rakyat Kota Cilegon tersebut, Kamis (10/08/2023).
Sementara KETUA Presidium Masyarakat Banten Bersatu atau MBB Rohmatulloh Romeo mengatakan, diduga bahwa limbah dari PT Dover Chemical Cilegon ini mencemari lingkungan sekitar di PT tersebut khususnya warga Kp Kali Baru.
“Jadi resapan air menjadi gatal-gatal karena ini kan perusahaan kimia, jadi masyarakat juga bisa dibilang dampak biologisnya,” katanya
Selain itu, ia juga meminta sejumlah kebijakan yang harus dikeluarkan tetapi tidak dari PT. Dover Chemical saja. Karena lanjutnya, ada kebijakan lain yang tanggung jawabnya Pemerintah
“Seperti pengadaan air bersih, inikan tanggung jawab pemerintah. Kami serahkan kepada titik holdernya yang diduga mencemari air itu. Yang kedua sudah umum berlaku CSR itu harus nyampe kepada masyarakat per kepala keluarga,” Jelasnya.
“Lihat seperti di Cikande Modern di Panjatama per bulan sekian, supaya ada bukti perhatian perusahaan terhadap masyarakat. Yang ketiga, ketika butuh tenaga kerja dan rekrutmen prioritaskan, kalo ada pribumi yang ingin berkembang bantu. Lahan produktif yang dulunya berjalan produktif, sekarang mohon maaf sekarang tidak bisa ditanam. Percuma, ” tambahnya.
Kemudian, ia juga menilai perusahaan harus bisa bijaksana terhadap pembebasan lahan dengan harga yang terupdate.
“Mungkin dengan karena gak butuh. Dulu karena butuh pembebasan harga tinggi, ya itu kita dari sisi tanggung jawab CSR,” tandasnya.
Dibalik itu, tanggapan respon dari PT Dover Chemical sendiri ia menyebut, bahwa respon tersebut ia akan sampaikan kembali setelah ia bertemu dengan Walikota dan Ketua DPRD Kota Cilegon.
Rohmatullah Romeo berharap untuk pimpinan Walikota untuk bisa hadir saat audiensi berlangsung.
“Karena mereka itu pemangku kebijakan dan menentukan kebijakan. Karena kebutuhan masyarakat ini harus sepengetahuan pak Walikota Cilegon (Heldy-red) dan dinas terkait Lingkungan Hidup (LH) supaya objektif menilai, Dinas perindustrian dan Perdagangan,” harapnya. seraya menambahkan bahwa pihaknya sudah memberi tembusan kepada Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH). (Fidz/red)