SERANG, – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten menggelar Pelatihan Program Terintegrasi Belanja Cetting pada Poster Cetting, Rabu 8 November 2023.
Kegiatan ini bertujuan untuk implementasi dan role model pilot project poster cetting di Puskesmas Kunciran Kota Tangerang.
Kepala Dinkes Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan stunting merupakan persoalan besar di Provinsi Banten.
Bagi pemerintah daerah, kata dia, bukan hanya peringatan keras, tapi cambukan besar untuk segera dicarikan solusinya.
Berdasarkan data prevalensi stunting (SSGI) Provinsi Banten tahun 2021-2022 terjadi penurunan di Provinsi Banten tahun 2022 sebesar 4,5 persen dari tahun 2021.
Kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi adalah Kabupaten Pandeglang tahun 2021 sebesar 37,8 persen, tahun 2022 sebesar 29,4 persen.
Kabupaten Lebak pada tahun 2021 sebesar 27,3 persen dan tahun 2022 sebesar 26,2 persen.
Untuk Kabupaten Serang pada tahun 2021 sebesar 27,2 persen sedangkan pada tahun 2022 sebesar 26,4 persen.
Kemudian, untuk Kabupaten Tangerang pada tahun 2021 sebesar 23,4 persen dan tahun 2022 sebesar 21,1 persen.
Jika diliat dari data diatas dan dikaitkan dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 mengenai percepatan penurunan stunting adalah komitmen pemerintah untuk mempercepat penurunan stunting. Target penurunan stunting pada tahun 2024 adalah sebar 14 persen.
Oleh karena itu, dikatakan Ati Pramudji Hastuti, agar pencegahan dan penanggulangan stunting dapat dilaksanakan secara efektif pada 8 kabupaten kota di Provinsi Banten diperlukan kunjungan lapangan untuk implementasi dan role model pilot project poster.
Kegiatan ini bertujuan untuk implementasi dan role model pilot project poster cetting di Puskesmas Kunciran Kota Tangerang.
Selain itu, hasil dari Pelatihan Program Terintegrasi Belanja Cetting pada Poster Cetting yaitu peserta mengerti dan memahami proses perencanaan, pelaksanaan monitoring, evaluasi terintegrasi bersama layanan jejaring.
Di dalam sistem belanja program sistem dimana semua terintegrasi mulai apa yang akan dikerjakan di Dinkes Kesehatan, data apa yang kita gunakan dan laporan kegiatan. (ADV)