PANDEGLANG, – Maka Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang berkomitmen mengentaskan angka kemiskinan mengeluarkan strategi yaitu PMKS dan Graduasi di tahun 2024 nanti.
Hal itu terungkap pada kegiatan diskusi publik bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pandeglang di Sekretariat PWI di Jalan Ciwasiat, Jumat (24/11/2023).
Menurut Kepala Dinsos Kabupaten Pandeglang, Sutoto yang didampingi Plt Sekretaris Dinsos bahwa untuk menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Pandeglang yang existingnya masih diangka 114.650 jiwa atau sekitar 9,32 persen yaitu melakukan strategi yaitu harus meluruskan Graduasi dan PMKS.
“Kami sudah memiliki beberapa strategi untuk memutus mata rantai kemiskinan di Kabupaten Pandeglang. Dan startegi itu diantaranya upaya mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk,” ungkap Kadinsos Sutoto kepada media.
Untuk menekan angka kemiskinan di Kabupaten Pandeglang sesuai existing tahun 2022 sekitar 9,32 persen itu, pemerintah daerah telah memiliki beberapa program sosial.
“Kita berharap semakin banyak yang sejahtera, semakin menurun jumlah angka yang miskin. Untuk itu, kita akan membuat payung hukum dengan membuat peraturan daerah (Perda) Kesejahteraan Sosial sehingga akan ada Peraturan bupati (Perbup) dimana akan adanya bantuan keuangan untuk membantu masyarakat mendapatkan kesejahteraan dengan usaha mandiri masyarakat,” katanya.
Dijelaskannya, ada beberapa lokus kemiskinan ekstrem yang menjadi perhatian pemerintah. Kemiskinan ekstrem ini tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pandeglang
“Lokus kemiskinan ekstrem tahun 2023 tersebar di Kecamatan Cikeusik, Pulosari, Cibaliung, dan Mandalawangi. Untuk di tahun 2024 tersebar di Kecamatan Saketi, Cigeulis, Bojong, dan Mekarjaya,” terangnya.
Ditambahkannya, strategi penanganan kemiskinan itu digambarkan dengan untuk memutus matarantai di Kabupaten Pandeglang. (red)