PANDEGLANG, – Rismawati (25) warga Kampung Kubang, Desa Mekarwangi, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang merasa sangat bersyukur terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan program dari Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Besarnya manfaat menjadi peserta JKN dirasakan Rismawati setelah dirinya menjalani operasi Caesar putera keduanya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Cikoneng Pandeglang pada tanggal 16 September 2024 lalu.
Meskipun pada kelahiran putera pertamanya ia dibantu menggunakan kartu JKN, namun tak bisa dibayangkan jika tak ada JKN, Rismawati tentu harus mengeluarkan kocek hingga puluhan juta untuk biaya operasi caesar.
Hal tersebut tentu sangat berat bagi Rismawati karena kondisi ekonominya saat ini masih sulit. Dengan pekerjaan suami yang masih serabutan, bahkan untuk kebutuhan sehari-hari saja Rismawati mengaku masih sangat jauh dari ideal.
“Alhamdulilah, berkat adanya BPJS Kesehatan semua biaya operasi caesar saya Alhamdulillah gratis. Untuk lahiran anak pertama juga pake BPJS Kesehatan di puskesmas dan Alhamdulillah gratis juga,” tutur Rismawati saat ditemui media di kediamannya Rabu, 02 Oktober 2024.
Rismawati menceritakan, ia menjalani perawatan selama lima hari usai menjalani operasi Caesar di RSUD Berkah Pandeglang, sementara puteranya dirawat hingga 11 hari karena mengalami sesak nafas setelah dilahirkan.
“Si bayi itu ada sesak nafas, karena waktu hamil saya diabet, DM, mungkin karena kebanyakan konsumsi obat. Makanya harus di operasi Caesar dan bayinya mengalami sesak nafas sehingga harus di rawat sampai sebelas hari,” ungkapnya.
Kendati demikian, ia bersyukur saat ini puteranya telah berada di rumah dan dinyatakan sehat oleh pihak rumah sakit. Namun ia harus menjalani beberapa kali cek up rutin untuk memastikan puteranya benar-benar dalam keadaan sehat.
“Saat lahir tinggi bayi 65 cm, dan berat 3,6 kg. Alhamdulilah normal hanya saja ada sesak itu karena saya punya penyakit gula. Kata dokter kalo ibunya punya penyakit gula anaknya beresiko ukurannya besar, makanya di operasi Caesar,” terangnya.
Rismawati juga mengaku, saat ini masih menjalani pengobatan rutin tiga bulan sekali dan rutin meminum obat untuk menyembuhkan penyakit gulanya.
“Kontrol tiga bulan sekali, terus ngambil obat di kimia Farma, berobat jalan. Alhamdulilah semuanya ditanggung BPJS Kesehatan, semuanya gratis,” tuturnya.
Meskipun hanya tercatat sebagai peserta JKN kelas tiga yang merupakan bantuan dari pemerintah, tapi Rismawati tidak mendapatkan pelayanan yang berbeda dengan pasien lainnya saat menjalani operasi Caesar maupun saat berobat di faskes pertama.
Rismawati selalu mendapatkan pelayanan yang baik dan memuaskan bahkan setia tenaga media yang melayaninya selalu baik dan ramah. Bahkan, selama di rawat di rumah sakit ia mengaku selalu menganggap para tenaga medis sebagai sodaranya sendiri.
“Alhamdulillah para perawatnya baik-baik, karena masih orang pandeglang juga ya saya anggap sebagai sodara sendiri, Alhamdulillah pelayanannya baik dan memuaskan,” ujarnya.
Rismawati berharap BPJS kesehatan terus dapat eksis dan memberikan jaminan kesehatan terutama kepada masyarakat kurang mampu seperti keluarganya yang masih banyak terdapat di wilayah pandeglang selatan.
Ia juga mengucapkan banyak terimakasih kepada para peserta yang sudah rutin membayar iuran BPJS Kesehatan, karena berkah merekalah ia bisa menikmati pelayanan kesehatan dengan gratis.
“Ya kalo suruh milih lebih baik kita sehat pak, kalo kita jadi orang punya juga lebih baik iuran tapi tetep di kasih sehat sama Allah, terimakasih BPJS kesehatan, terimakasih peserta yang sudah rajin bayar iuran,” ucapnya. (ADV)