• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • ©PT. MAS MEDIA KARYA | 2019-2020
Jumat, November 28, 2025
No Result
View All Result
Update News
  • BERANDA
  • Headline
  • Regional
    • Tangerang Raya
    • Serang Raya
    • Cilegon
    • Pandeglang
    • Lebak
  • Foto
    • Foto Event
    • Foto Laporan Netizen
  • Opini
  • Update Banten
    • Loker Update
    • Update Video
  • Artikel
    • Human Inters
    • Teknologi
    • Tips & Trik
Update News
  • BERANDA
  • Headline
  • Regional
    • Tangerang Raya
    • Serang Raya
    • Cilegon
    • Pandeglang
    • Lebak
  • Foto
    • Foto Event
    • Foto Laporan Netizen
  • Opini
  • Update Banten
    • Loker Update
    • Update Video
  • Artikel
    • Human Inters
    • Teknologi
    • Tips & Trik
No Result
View All Result
Update News
No Result
View All Result

Kisah Tawanan Jadi budak seks ISIS: “Saya diperkosa setiap hari selama enam bulan”

by admin
8 Februari 2020
in Dunia
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Kisah Tawanan Jadi budak seks ISIS: “Saya diperkosa setiap hari selama enam bulan”

UPDATENEWS, – Ini kisah Ekhlas, remaja Yazidi yang ditawan kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS). Ia diperkosa setiap hari selama enam bulan, sebelum melarikan diri dan sekarang menjalani terapi di satu lokasi rahasia di Jerman.

Pihak yang merawatnya dan membantunya menjalani terapi di Jerman mengatakan apa yang terjadi terhadap Ekhlas tak ubahnya dengan ‘perbudakan seks’.

RelatedPosts

Skandal Exness, Makan Korban Trader Indoensia, Amattudin: Penghianatan yang Menghancurkan, Kerugian, Kebohongan dan Ketidakadilan

Ikuti Sang Bunda Nurul Azizah, Headar Ali Atlet Jujitsu Banten Raih Prestasi Tingkat Internasional

6 Bhayangkara Terbaik Polda Banten Jalankan Misi Perdamaian Internasional di Afrika

Load More

Ia hidup bahagia dengan keluarganya di Irak utara sampai para petempur ISIS masuk pada Agustus 2014. Ekhlas -yang ketika itu berusia 14 tahun- dan keluarganya berusaha menyelamatkan diri di kawasan Pegunungan Sinjar, namun langkah mereka terhenti oleh sekelompok petempur ISIS.

“Mereka membunuh ayah di depan mata saya. Tangan mereka penuh dengan darah,” kata Ekhlas seperti dikutip BBC.

Fiona Lamdin, yang menemuinya di Jerman. Setelah membunuh sang ayah, para petempur ISIS memisahkan Eklhas dari ibunya dan menjebloskannya ke penjara.

Di penjara Ekhlas mendengar orang-orang beteriak kelaparan. “Para tawanan tak diberi makan.”

“Saya menyaksikan seorang laki-laki yang usianya di atas 40 tahun, mengambil anak perempuan berusia 10 tahun. Anak itu menjerit. Saya tak akan melupakan jeritannya. Ia berteriak ‘mama, mama’. Kami semua tercekat, kami tak bisa melakukan apa-apa untuk menolongnya,” kata Ekhlas.

Pada suatu hari apa yang terjadi pada anak berusia 10 tahun ini menimpa Ekhlas. Seseorang berbadan besar datang dan memilihnya dari 150 tawanan yang ada.

“Laki-laki ini berambut panjang … ia seperti binatang,” kata Ekhlas. “Badannya bau, saya sangat takut, saya tak kuasa melihat wajahnya.”

Ia menceritakan semuanya dengan lancar, tapi masih terlihat dengan jelas bagaimana mukannya memperlihatkan ekspresi muak setiap kali menyinggung laki-laki yang mengambilnya dari penjara.

“Selama enam bulan ia memperkosa saya. Setiap hari. Saya coba untuk bunuh diri,” kata Ekhlas.

Melarikan diri

Gadis Yazidi lain, yang berusia 13 tahun, mengalami nasib serupa. Apa yang ia alami begitu traumatik, sehingga ia tak bisa bicara sampai sekarang. Semua komunikasi dengan tim terapi di Jerman dilakukan dengan gambar. Tim terapi mengatakan diperlukan waktu bertahun-tahun untuk bisa sembuh.

Salah satu anggota tim yang menangani gadis-gadis Yazidi adalah pengacara dan pegiat Amerika Serikat, Jacqueline Isaac. Ia mengatakan terapi sudah menunjukkan kemajuan.

“Gadis-gadis ini tadinya seperti tak punya harapan. Mereka tak mau berbicara, larut dalam kesedihan dan tak mau menatap wajah orang lain. Kini mereka jauh lebih ceria,” kata Isaac.

Ia pula yang menemukan Ekhlas.

Ekhlas melarikan diri ketika orang yang menyekapnya keluar rumah untuk bertempur. Ia berhasil mencapai kamp pengungsi di Pegunungan Sinjar dan beberapa hari kemudian bertemu Isaac.

Ia membawa beberapa gadis Yazidi ke Jerman agar mereka bisa menjalani terapi dan memulai kehidupan secara normal. Untuk alasan keamanan, lokasinya tidak diungkap. Mereka terpisah dari keluarga dan tak ada yang tahu apakah keluarga mereka masih hidup atau tidak.

Terapi dilakukan di satu rumah sakit khusus. Mereka menjalani meditasi dan sesekali menyanyikan lagu yang biasa mereka dengar di tanah kelahiran nun jauh di sana di Irak utara. Musik adalah bagian dari terapi.

Ekhlas dan beberapa remaja lain sekarang bersekolah selayaknya remaja lain. Ia juga menerima pelajaran tambahan, bahasa Inggris, yang secara khusus diberikan oleh tim yang dipimpin oleh Jacqueline Isaac.

Ekhlas juga aktif berbicara di berbagai forum internasional, antara lain di parlemen Inggris, untuk mengangkat nasib orang-orang Yazidi. Diperkirakan antara 2.000-4.000 warga Yazidi ada di tahanan ISIS, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak.

“Anda mungkin mengira saya tegar seperti batu cadas. Tapi saya sangat rapuh, jiwa saya terluka selamanya, rasanya seperti mengalami 100 kematian,” kata Ekhlas.

Tapi setidaknya ia sekarang merasa aman dan memulai kehidupan baru di Jerman. Di sini, di Jerman ini, kelak ia ingin menjadi pengacara. (Red)

Tags: Budak seksISIS
Previous Post

PPP Banten Bakal Tentukan Langkah Menghadapi Pilkada Serentak

Next Post

Jalin Silaturahmi, Polsek Pabuaran Gelar FGD

Next Post
Jalin Silaturahmi, Polsek Pabuaran Gelar FGD

Jalin Silaturahmi, Polsek Pabuaran Gelar FGD

Discussion about this post

Update Banten

Peringati HMPI, PLN UID Banten Tanam 8.000 Bibit Mangrove di Pesisir Desa Lontar Alang-alang

by admin
28 November 2025
0

SERANG, — Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tahun ini menjadi momentum bagi PLN UID Banten untuk memperkuat komitmen terhadap...

Read moreDetails

PLN UID Banten Sukses Pastikan Keandalan Listrik Pada Penyelenggaraan 16th Kompas100 CEO Forum

28 November 2025
Meningkatkan Minat Baca pada Siswa Kelas 1B SDN Curug 02 Gunung Sindur

Lingkungan Ku Bersih Hidupku Sehat: Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Membuang Sampah Pada Tempatnya

27 November 2025
Meningkatkan Minat Baca pada Siswa Kelas 1B SDN Curug 02 Gunung Sindur

Meningkatkan Minat Baca pada Siswa Kelas 1B SDN Curug 02 Gunung Sindur

27 November 2025
Sekda Cilegon Minta Seluruh Kebijakan Searah dengan Pembangunan Daerah

Sekda Cilegon Minta Seluruh Kebijakan Searah dengan Pembangunan Daerah

27 November 2025

Tentang Kami

Update News

Updatenews.co.id

Menyuguhkan berita aktual, menarik dan menghibur seputar Banten, Nasional, dan Internasional

Kategori

  • Cilegon
  • DPRD Banten
  • Dunia
  • Foto
  • Foto Event
  • Foto Laporan Netizen
  • Headline
  • Human Inters
  • Lebak
  • Loker Update
  • Nasional
  • Opini
  • Pandeglang
  • Politik
  • Serang Raya
  • Tangerang Raya
  • Teknologi
  • Tips & Trik
  • Uncategorized
  • Update Banten
  • Update Video
  • Zona Mistis

Site Navigation

  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links

Peringati HMPI, PLN UID Banten Tanam 8.000 Bibit Mangrove di Pesisir Desa Lontar Alang-alang

PLN UID Banten Sukses Pastikan Keandalan Listrik Pada Penyelenggaraan 16th Kompas100 CEO Forum

Lingkungan Ku Bersih Hidupku Sehat: Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Membuang Sampah Pada Tempatnya

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • ©PT. MAS MEDIA KARYA | 2019-2020

© 2025 Updatenews.co.id

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • Headline
  • Regional
    • Tangerang Raya
    • Serang Raya
    • Cilegon
    • Pandeglang
    • Lebak
  • Foto
    • Foto Event
    • Foto Laporan Netizen
  • Opini
  • Update Banten
    • Loker Update
    • Update Video
  • Artikel
    • Human Inters
    • Teknologi
    • Tips & Trik

© 2025 Updatenews.co.id