SERANG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten menggelar rapat koordinasi akhir tahun dengan seluruh pimpinan pengurus MUI tingkat Kabupaten/Kota se-Banten.
Rapat koordinasi tersebut membahas perkembangan situasi terkini, tentang kondisi keumatan terkini di Tanah Jawara.
Ketua MUI Provinsi Banten, A.M. Romly mengatakan, refleksi akhir tahun ini melibatkan MUI kabupaten/Kota untuk menyampaikan situasi terkini di daerah masing-masing serta pembacaan terhadap perkembangan situasi daerah.
“Pada umumnya situasinya (daerah,red) tetap kondusif,” ujar ketua Umum MUI Provinsi Banten, A. M. Romly kepada awak media di Kantor MUI Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Selasa (22/12/2020).
Menurut Romly, Tahun 2020 merupakan tahun keprihatinan serta kesedihan bagi bangsa Indonesia khususnya masyarakat banten.
“Kenapa kita bersedih?, karena ada bencanan non alam seperti covid-19 bencana alam, Tanah Longsor, Banjir, itu kesedihan kita,” katanya.
Selain itu, dikatakan Romly, Pemerintah telah berupaya untuk menanggulangi wabah pandemi covid-19 ditandai dengan diterbitkannya berbagai regulasi termasuk penegakan hukum prtokol kesehatan.
Meski demikian, ujar dia, didalam kehidupan kemasyarakatan masih terjadi rangkaian dinamika ketidakpatuhan kelompok tertentu dalam menjalankan peraturan pemerintah sehingga dapat memicu disintegritas sosial serta keamanan dan ketertiban akibat tindakan anarkis.
“Didalam dinamika kemasyarakatan kita terjadi seoalah-olah ada masalah hidup terbelah kenyikapi khusunya suasana kehidupan kemasyarakatan, dengan terjadinya persitiwa-peristiwa penindakan terhadap pelangga-pelanggar protokol kesehatan baik yang terjadi di Jakarta, Jabar, maupun di Banten ini,” ungkapnya.
Adapun, kata dia, mencermati dinamika perkembangan masyarakat sesuai reflekasi MUI Banten menghasilkan beberapa hal sebagai berikut.
Pertama, MUI Banten mendukung taklimah Majelis ulama indoensia (MUI) pusat tentang insiden antara pendukung FPI dengan aparat kepolisian.
Selain itu, ujar dia, MUI mengajak kepada umat islam untuk terus mendekatkan diri kepada Allah seraya memohon perlindungan limpahan barokahnya bagi keselamatan kerukunan kemanan ketertiban dan kedamaian masyarakat provinsi banten.
“Nah khususnya dalam menghentikan pandemi covid-19 masyarakat agar selalu melaksanakan protokol kesehatan dan tidak melakukan kegiatan yang menyebabkan kerumunan dengan alasan misalnya wisata, pesta, dan unjuk rasa. Kita, harus bisa kenahan diri,” terangnya.
Kedua, lanjut dia, MUI menyampaikan apresiasi kepada TNI/Polri yang telah bekerja keras menjaga keamanan dan ketertiban provinsi banten. “Nah Kita memberikan apresiasi pula kepada masyarakat Banten yang sudah sadar memelihara kerukunan dan kedamaian,” katanya.
Terakhir, pihaknya mendukung langkah aparat penegak hukum untuk melakukan tindakan-tindakan tegas terhadap para pelanggar konstitusi dan UUD 1945.
“Nah Polri hendaknya tidak ragu-ragu dalam menegakan hukum terhadap kelompok pelaku kegiatan yang membahayakan keselamatan masyarakat bangsa, dan negara secara tegas, adil, transparan dan humanis,” pungkasnya. (Jen/red)













