PANDEGLANG, – Ditengah keterbatasan ekonomi, Asep (32) sangat bersyukur bisa menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Warga Kampung Cigadung, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang itu mengisahkan kemanfaatan memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang ia terima dari pemerintah sejak 2019 silam.
Dengan kartu KIS tersebut, ayahnya Khoirul Soleh (60) dapat menjalani Operasi prostat atau prostatektomi tanpa biaya sepeserpun dua tahun yang lalu.
Asep menceritakan, sebelum menjalani Operasi prostat atau prostatektomi ayahnya yang bekerja sebagai pekerja berat (Kuli panggul- red) sering kali mengeluhkan sakit pinggang dan rasa nyeri saat kencing.
Awalnya ia mengira hanya gejala biasa saja akibat pola hidup yang kurang sehat sehingga ia sering kali berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Namun ternyata yang diderita ayahnya itu tak kunjung sembuh, kemudian Asep membawa ayahnya tersebut berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang. Setelah menjalani pemeriksaan ayahnya didiagnosa mengalami penyakit prostat dan harus segera menjalani Operasi prostat atau prostatektomi.
Awalnya Asep mengaku kaget dan khawatir lantaran ia menyangka operasi yang harus dilakukan ayahnya itu pasti menghabiskan biaya yang cukup besar.
Namun ke khawatirannya itu hilang ketika pihak rumah sakit memberitahu jika seluruh biaya operasi dan rawat jalan ayahnya itu sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
“Alhamdulillah, saat itu saya yang urus tidak ada kendala, asalkan persyaratannya lengkap. Untuk operasi dan rawat jalan itu tidak mengeluarkan biaya sama sekali,“ tutur Asep kepada wartawan Sabtu, 17 September 2022.
Meskipun hanya terdaftar sebagai peserta kelas 3, Asep mengaku tidak mendapatkan pelayanan yang berbeda dengan kelas lainnya. Ia merasa pelayanan yang diberikan rumah sakit bagus dan memuaskan.
“Mungkin yang beda hanya ruangannya saja kali yah, kalo pelayanannya ya saya rasa sama saja bagus dan memuaskanlah bagi saya mah,” ujarnya.
Asep melanjutkan, saat menjalani rawat jalan sang ayah kembali kambuh dan pihak RSUD Berkah Pandeglang merujuk ayahnya ke RSUD Banten tepatnya yang berada di Jl. Syech Nawawi Al-Bantani, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.
Saat menjalani pengobatan di RSUD Banten takdir ternyata berkata lain, sang ayah harus menghembuskan nafas terakhirnya ditengah perjuangan mencapai kesembuhan. Kendati demikian Asep mengaku bersyukur dan berterima kasih terhadap BPJS Kesehatan yang telah banyak membantu keluarganya dalam menjamin kesehatan.
“Saat berobat di RSUD Banten itu bapak meninggal dunia, saya ucapkan terimakasih kepada BPJS Kesehatan atas programnya yang telah banyak membantu masyarakat tidak mampu,” ucapnya.
Diakhir perbincangan Asep berharap BPJS Kesehatan dapat terus meningkatkan pelayanan kesehatannya dan dapat membantu masyarakat tidak mampu hingga ke pelosok daerah.
“Ya harapannya semoga terus ditingkatkan pelayanannya dan bisa menolong masyarakat tidak mampu di kampung,” tutupnya. (Adv)













