PANDEGLANG, – Ketua petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS di Pandeglang Samsu Hudaya (49), meninggal dunia usai menjalankan tugasnya pada Senin, 26 Februari 2024 sore.
Almarhum Samsu Hudaya ini merupakan Ketua KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 30 Kampung Mangkubumi, Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang Banten.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Updatenews.co.id petugas yang bernama Samsu Hudaya (49) ini meninggal dunia akibat kelelahan usai bertugas pasca pemilu 2024 kemarin.
Setelah melakukan tugasnya di TPS 30 almarhum juga sempat jatuh sakit akibat kelelahan, keluarga pun membawanya ke Rumah Sakit Umum Sari Asih Kota Serang untuk mendapatkan perawatan selama empat hari.
Saat dikonfirmasi, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pandeglang, Iyan Novian juga membenarkan terkait adanya anggota KPPS di Kecamatan Pandeglang yang meninggal.
Untuk lebih rincinya, Iyan menjelaskan bahwa setelah empat hari menjalani perawatan tersebut, kondisi Almarhum sempat membaik dan dibawa pulang kembali oleh keluarga.
“Tapi setelah dua hari Almarhum sakit lagi, dan dibawa lagi ke RS Drajat Serang dan dinyatakan meninggal pada Senin sore, 26 Februari 2024),” kata Iyan Selasa, 27 Febuari 2024.
Kemudian, almarhum sudah dimakamkan di kampung halamannya di Desa Ciinjuk Kecamatan Cadasari pada Senin malam pukul 19.20 wib.
Akan tetapi, Iyan sangat menyayangkan, bahwa Almarhum ini kemungkinan besar tidak bisa mendapatkan santunan BPJS Ketenagakerjaan.
Menurut Iyan, hal tersebut terjadi karena Almarhum meninggal pada tanggal 26 Februari 2024, sementara masa kontrak petugas KPPS itu hanya sampai tanggal 25 Februari 2024.
Hal tersebut sesuai dengan hasil komunikasi oleh anggota PPK Pandeglang bersama dengan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pandeglang.
“Waduh saya bilang sayang amat. Padahal itu santunannya bisa sampai Rp 41 juta ya. Tapi nanti saya akan coba komunikasikan lagi ke pihak KPU, untuk kelanjutannya bagaiman,” ujarnya.
Sementara Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) di TPS 30 Kelurahan Kabayan, Devandra juga mengatakan, bahwa almarhum Samsu Hudaya (49) ini sudah mengalami sakit semenjak melaksanakan Pemilu 2024 pada 14 Febuari kemarin.
“Iya a benar meninggal saya juga dapet dari info teman anggota KPPS disitu (TPS 30-red), kemarin juga (14 Febuari-red) saat dilapangan juga almarhum sudah sakit batuk-batuk gitu, tapi yang bikin salut sama almarhum itu dia tetap profesional menjalankan tugasnya sebagai ketua KPPS,” kata Devandra Selasa 26 Febuari 2024.
“Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah Subhana WaTaala,” tambahnya.
Selain itu, salah satu tetangga almarhum Samsu Hudaya, Agung (21) juga membenarkan bahwa almarhum sebelumnya juga sudah jatuh sakit.
Akan tetapi, Agung melihat pasca pemilu 2024 tanggal 14 Febuari kemarin, saat pelaksanaan pemungutan suara berlangsung, almarhum terlihat sehat dan sangat bertanggung jawab atas tugasnya yang merupakan ketua KPPS di TPS 30 tersebut.
“(Nya muhun ninggal tadi sore (Senin 26/02-red) karak mah di obrolkeun dina grup, meh gera cageur. Ditoong sagala keur berang ku ibu-ibu, eh sorena ninggal). Iya benar meninggal tadi sore, barusan juga diobrolin di grup, supaya cepet sembuh. Ditengok juga sama ibu-ibu pas siangnya, eh sorenya meninggal,” ucap Agung tetangga almarhum Samsu Hudaya kepada Updatenews.co.id.
Diketahui, Kematian anggota KPPS usai bertugas saat ini tengah menjadi sorotan. Pasalnya pada Pemilu 2019, tercatat 894 orang anggota KPPS meninggal dunia.
Mereka meninggal diduga lantaran kelelahan usai bertugas mempersiapkan TPS, melakukan pencoblosan sejak pagi hari, hingga perhitungan suara yang terkadang hingga berganti hari. (red/fidz)













