PANDEGLANG, – Siti Masitoh (26) Warga Kampung Sobong RT 03, RW 03, Desa Palurahan, Kecamatan Kaduhejo Kabupaten Pandeglang, Banten mengaku telah banyak merasakan manfaat dari Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
Saat ditemui dikediamannya belum lama ini, ibu dua anak ini menceritakan bagaima dirinya begitu terbantu oleh program BPJS Kesehatan sejak pertama kali digulirkan.
Siti Masitoh mengaku, sejak masih gadis dirinya seringkali mengeluhkan sakit dibagian perut dan kepala sehingga beberapa kali harus masuk klinik atau fasilitas kesehatan tingkat pertama. Puncaknya, pada tahun 2016 lalu ia mengalami sakit perut yang begitu parah hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang dan didiagnosa bahwa sakit perutnya tersebut merupakan gejala usus buntu dan harus segera operasi appendix (Operasi usus buntu atau apendektomi).
“Saya biasa berobat di Klinik Bugenvil Ciekek Pandeglang, saat di operasi appendix itu di RSUD Berkah Cikoneng karena mengalami usus buntu,” ujarnya.
Awalnya Siti Masitoh merasa khawatir jika biaya operasi tersebut memerlukan biaya yang besar, karena dirinya tidak memiliki biaya yang cukup jika harus menjalani operasi dan bayar secara umum, mengingat keluarganya bukan dari kalangan orang berada.
Namun demikian dirinya merasa lega setelah mengetahui biaya operasi yang ia jalani itu sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
“Awalnya khawatir biaya operasi itu mahal. Karena gak ada biaya buat bayar operasinya, tapi ternyata semua gratis ditanggung oleh BPJS Kesehatan Alhamdulillah,” tuturnya.
Siti Masitoh yang kini berprofesi sebagai Ibu Ruma Tangga (IRT) ini mengatakan, bahwa awalnya ia menjadi peserta JKN-KIS dari segmen pekerja bukan penerima upah (PBPU) atau peserta mandiri. Kemudian setelah itu ia berpindah menjadi peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) dari perusahaan tempat dirinya bekerja.
“Setelah menikah dan berhenti bekerja, saat ini kartu JKN-KIS saya dari perusahaan suami. Kelas dua, Alhamdulillah tidak ada perbedaan pelayanan baik saat peserta mandiri maupun saat jadi peserta JKN-KIS dari perusahaan. Pelayanannya semua baik,” tuturnya.
Ia menambahkan, selain pengalaman saat menjalani operasi menggunakan layanan kesehatan JKN-KIS, ia juga telah merasakan manfaat program BPJS Kesehatan saat dirinya melahirkan kedua putranya. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya JKN-KIS sebagai jaminan kesehatan keluarganya.
Di akhir perbincangan ia berharap pelayanan kesehatan yang digulirkan BPJS Kesehatan semakin baik dan mudah. Ia juga berharap kedepan BPJS Kesehatan dapat mencover semua jenis obat dari penyakit para pasien peserta BPJS Kesehatan.
“Semoga pelayanannya lebih baik lagi, dan semua jenis obat bisa di cover oleh BPJS Kesehatan,” harapnya. (Adv)