Updatenews.co.id – Dibalik keindahan pantai Parangtritis ada bahaya yang mengancam, yakni palung laut.
Wisatawan diimbau untuk berhati-hati saat bermain air, terlebih jika berada di lokasi yang berombak tenang.
Setidaknya pantai Parangtritis memiliki tiga palung yang dalam.
Salah satunya berada di depan pos SAR.
“Palung itu ciri-cirinya air cenderung tenang, tidak ada buih putih, cuma bergelombang. Tapi itu berbahaya karena ada arus bawah yang bisa menarik orang,” jelasnya.
Namun karena terlihat tenang, orang justru banyak bermain di sana.
“Biasanya pengunjung malah suka air yang tenang. Padahal di situlah letak palung. Dalam liburan kali ini kita harus ekstra pengawasan, karena air cenderung tenang,” imbuhnya.
Ia menilai justru karakter ombak yang besar lah yang tidak terlalu berbahaya.
Orang yang akan mandi ke tengah akan dihantam ombak untuk kembali ke pantai.
Namun kondisi berbeda di pantai yang berada di Gunungkidul.
Ombak besar bisa berbahaya karena karakter pantai yang berkarang.
Untuk mengatasi jatuhnya korban terseret ombak, maka pihak SAR Satlinmas telah dibekali keahalian untuk berselancar dengan papan atau surfing.
“Papan selancar lebih cepat dan efektif untuk penjemputan pertama ketika ada korban terseret ombak, baru setelahnya menggunakan pelampung untuk menarik korban,” jelasnya.
Biasanya dalam satu regu berjumlah 20 orang, terdapat empat orang yang memiliki kemampuan surfing.
Karena di Parangtritis memiliki empat shelter atau kursi pengamatan, maka tiap shelter terdapat seorang surfer dengan backup beberapa personel lainya.
Sebagai peringatan, pihaknya juga telah memberikan rambu di mana letak palung berada.
Kendati sudah ada penjagaan dari personel dan sarana penyelamatan, pihaknya tetap mengimbau agar wisatawan tidak mandi air.
Lebih lanjut dijelaskannya, bahaya tak hanya ada di air.
Fasilitas permainan motor ATV yang disewakan pun juga bisa berpotensi timbulnya kecelakaan jika digunakan sembarangan.
Beberapa kali, pihaknya terus membina pengelola ATV agar selalu mengutamakan keselamatan pengguna.
Salah satunya dengan menerapkan rute yang boleh dilalui.
Kalau ramai, ATV tidak boleh melintas di depan payung.
Di Parangtritis memang disediakan payung-payung besar warna-warni yang dapat disewa pengunjung untuk berteduh.
“Ada pengalaman, pengendara ATV menabrak orang yang sedang di payung,” jelasnya.
Selain itu dibuatkan aturan di mana anak kecil harus didampingi orang tua dalam berkendara ATV.
“Tapi banyak juga pengunjung yang ngeyel. Kalau tidak terpantau pengelola, orang tua malah kemudian turun dan memberi izin anaknya bermain ATV sendiri,” paparnya.
Selain itu di musim tertentu, ketika cuaca sedang dingin dan angin berhembus kencang, ubur-ubur akan menepi ke pantai dan menyengat mereka yang sedang mandi air.
Dalam dua hari terakhir saja, sudah ada 48 orang tersengat ubur-ubur. (Fr.red)
Sumber : Tribunjogja.com