SERANG – Tradisi masyarakat Kota Serang dalam memasuki bulan suci Ramadhan atau puasa, masyarakat terbiasa melakukan aktivitas belanja kebutuhan pokok ke pasar. Namun, di masa pandemi Covid-19 ini demi mencegah penyebaran virus Covid-19 masyarakat telah dihimbau oleh pemerintah pusat, daerah maupun kota/kabupaten untuk tetap dirumah apabila tidak ada kepentingan apapun.
Menanggapi hal itu, Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin mengatakan, Pemkot Serang bersama tim gugus tugas Covid-19 sudah melakukan imbauan kepada masyarakat untuk tetap menjaga jarak.
“Persetiap jam 5 sore Disperindagkop Kota Serang dan gugus tugas, Kapolres langsung turun selalu menghimbau untuk menjaga jarak. Sekalipun pada kenyataannya yang namanya pasar tidak bakal maksimal, namun upaya Pemkot Serang dalam rangka physical distancing atau social distancing sudah di upayakan untuk mensukseskan itu,” ujarnya usai melakukan pembagian sembako di Kantor Kecamatan Cipocok Jaya, Kamis (23/04/2020).
Namun, pihaknya mengaku belum secara jauh apa sanksi masyarakat apabila tidak mengindahkan peraturan pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.
“Teknis untuk ada warga yang ngeyel kami masih sekedar himbauan atau teguran. Belum sampai ada hal-hal yang kaya gimana itu,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan, Industri, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diperdaginkop UKM) Kota Serang, Yoyo Wicahyono mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan normalisasi harga sembako menjelang Ramadhan. Namun, dirinya mengaku tidak bisa mengatur masyarakat yang hendak pergi ke pasar di tengah pandemi Covid-19 meski Pemkot Serang sudah menyiapkan ‘Pasar Online’.
“Kita sekarang lagi normalisasi harga dulu menjelang Ramadhan. Kita sudah berupaya namun mengedukasi masyarakat itu susah, masa kita kamu jegatin orang yang mau pergi ke pasar, perlu kesadaran dari masyarakatnya sendiri,” katanya.
Ia mengatakan, masyarakat Kota Serang belum terbiasa melakukan aktivitas belanja online. Namun, pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi melalui media sosial.
“Memang harus kita akui masyarakat itu belum terbiasa dengan belanja online, untuk sosialisasi dalam medsos,” terangnya.
Dirinya mengatakan, saat ini harga-harga di pasar terbilang stabil dan tidak ada gejolak harga. Hal itu dikarenakan, daya beli masyarakat saat ini berkurang.
“Harga-harga di pasar stabil tidak ada gejolak harga. Karena memang daya belinya juga berkurang, boro-boro mau naikin harga, yang beli aja berkurang,” tuturnya.
Meski demikian, pihaknya mengimbau agar masyarakat dapat melakukan aktivitas keluar rumah apabila ada keperluan penting saja.
“Himbauan kami, tetap dirumah kalo mau keluar itu memang ada perlunya. Kami sudah fasilitasi dengan pasar online. Filosofinya kan masyarakat itu kalo belum ke Rau sebelum puasa atau lebaran itu bukan orang Serang, anggapannya lah. Mangkannya disebut hari pasaran. Pasaran menjelang Munggah, pasaran menjelang lebaran,” tukasnya. (Nm/red)