SERANG, – Didesak untuk menggratiskan pembayaran UKT semester depan, pun hak rektorat UIN SMH Banten pun meminta kepada mahasiswa agar dapat bersabar terlebih dahulu. Karena, rektorat hingga saat ini masih menunggu aturan dari Kementrian Agama (Kemenag) RI.
Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan, Wawan Wahyudin, mengaku pihaknya telah beberapa kali melakukan audiensi dengan perwakilan mahasiswa. Bahkan audiensi tersebut juga difasilitasi oleh Gubernur Banten, yaitu Wahidin Halim.
“Kemarin pak Gubernur juga fasilitasi kami, dan kami jelaskan terkait hal itu. Kami ini kan dibawah pusat. Jadi kami ini menunggu Keputusan Menteri Agama (KMA), petunjuk tentang hal itu (UKT),” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (10/6/2020).
Dirinya pun meminta kepada mahasiswa agar bersabar dalam situasi pandemi ini.
“Semua bersabar lah, siatusi seperti ini bukan hanya mahasiswa saja. Gojek dan semuanya juga kena dampak. Yang pasti mah mari gotong royong, saling menguatkan,” katanya.
Menanggapi hal itu, Presiden Mahasiswa Dema UIN SMH Banten, Fauzan mengatakan hingga saat ini tidak ada keterbukaan dari pihak rektorat terhadap mahasiswa terkait persoalan UKT.
“Kami hanya ingin meminta hak kami selaku mahasiswa yang belum diberikan oleh Kemenag dan lembaga rektorat. Kami berharap Kemenag dan rektor bisa lebih cermat lagi dalam memberikan kebijakan atau keputusan untuk mahasiswa,” terangnya.
Apabila tuntutannya tidak terpenuhi, pihaknya mengancam akan menggeruduk rektorat dengan melakukan unjuk rasa.
“Kami akan melakukan perlawanan jika memang keputusan tidak sesuai,” tukasnya. (Nahrul/red)













