SERANG – Waki Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten, M. Nawa Said Dimyati mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengizinkan atau memperbolehkan pembelajaran sekolah dengan sekema tatap muka pada masa Pandemi Covid-19 di dua Kabupaten yang ada di Wilayah Provinsi Banten yakni Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Tangerang, sebab, dinilai Kedua daerah tersebut saat ini sudah keluar dari zona merah, bahkan masuk ke zona kuning penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
Kata Nawa, dengan keluarnya dua kabupaten tersebut dari zona merah penyebaran Covid-19 dan masuk ke zona kuning sudah terbipang aman, terlebih pemerintah telah merencanakan akan mendistribusikan vaksinasi atau suntik vaksin virus Covid-19 pada akhir tahun 2020.
“Dengan adanya suntik vaksin Covid-19 di Banten nanti penyebaran Covid-19 akan semakin bisa diminimalisir, saat ini dua kabupaten di banten yaitu Pandeglang dan Tangerang sudah tidak merah lagi melainkan kuning jadi tingkat penyebaran di wilayah tersebut menurun,” katanya kepada awak media, Minggu (15/11/2020) kemarin.
Koordinaotr Komisi V DPRD Banten itu menuturkan, saat ini para siswa sudah jenuh dengan pembelajaran dalam jaringan (Daring), diatambah lagi efektivitas pemebelajaran dengan metode daring terhadap pengetahuan para pelajar sangat kurang.
Untuk itu, Politisi Partai Demokrat yang akrab disapa Cak Nawa itu pun mendukung pemerintah agar membuka kembali pembelajaran tatap muka pada bulan Desember di dua Kabupaten yang saat ini sudah masuk Zona Kuning.
“Pendidikan itu tidak hanya transfer ilmu pengetahuan saja, tapi juga mentransfer nilai-nilai kehidupan, dgn tatap muka maka dua hal tersebut bisa dilakukan secara bersamaan,” terang Nawa.
“Saya mendukung rencana dibukanya sekolah di Kabupaten Tangerang dan Pandeglang mulai Desember,” imbuhnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang diperoleh dari info Corona Banten, Kasus positif di Kabupaten Pandeglang mencapai 274 kasus, adapun rincianya sebanyak 46 orang masih dirawat, 217 orang sembuh, dan sebanyak 11 orang meninggal dunia.
Sedangkan di Kabupaten Tanggerang mencapai sebanyak 3.354 kasus, rincinya, sebanyak 311 orang dirawat, sebanyak 2.972 sembuh, dan sebanyak 71 orang meninggal dunia. (Jen/red)













