PANDEGLANG, – Manfaat yang dihadirkan dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) terbukti sudah banyak dirasakan oleh masyarakat.
Salah seorang peserta JKN-KIS, Iis Hena Hayati (53) yang merupakan seorang tenaga pengajar juga telah merasakan manfaat karena telah terdaftar sebagai peserta segmen kepesertaan Pekerja Penerima Upah (PPU).
Wanita yang tinggal BTN Jaha Labuan Pandeglang ini menceritakan pengalaman dirinya sebagai pasien cuci darah/hemodialisis (HD). Ia menuturkan awalnya ia mengalami gejala gatal-gatal dan hilang selera makan dan ia menyangka hanya mengidap penyakit maag.
Karena penyakitnya tak kunjung sembuh, maka ia disarankan untuk melakukan medical check up spesialis urologi di RS Sari Asih Serang. Ternyata setelah diperiksa ia divonis mengidap batu ginjal hingga harus menjalani operasi.
“Saya ada riwayat batu ginjal, sudah dua kali operasi batu ginjal, awalnya menyangka magh biasa saja, namun dokter menyarankan dokter spesialis urologi pas di cek tenyata batu ginjal,” tutur Iis saat ditemui di Rumas Sakit Berkah Pandeglang usai melakukan cuci darah Rabu, 10 Mei 2023.
Iis mengaku, sebelumnya ia menjalani cuci darah di Rumah Sakit Sari Asih Serang lantaran tidak tahu jika di RSUD Berkah bisa menjalani cuci darah. Namun setelah dirinya tahu, maka ia pindah ke RSUD Berkah Pandeglang karena jarak tempuh yang dekat dengan rumahnya.
Iis mengatakan, ia sudah tujuh bulan menjalani cuci darah di RSUD Berkah Pandeglang ia tidak bisa membayangkan besarnya biaya yang harus ia keluarkan jika tidak terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
“Sejak awal cuci darah sudah pake BPJS Kesehatan, saya gak pernah ngitungin biayanya, sebulan minimal delapan kali melakukan cuci darah,” ujarnya.
Ia mengaku, pelayanan yang ia terima sangat memuaskan, bahkan dengan para perawat dan dokter yang ada di RSUD Berkah Pandeglang sudah seperti keluarga. Bahkan jika dirinya telat dari jadwal cuci darah petugas dari di RSUD Berkah Pandeglang selalu mengingatkannya.
“Kalo telat pasti di telponin, ibu mau cuci darah gak, kan ini jadwal ibu kata petugasnya gitu, suka di telpon, jadi ada yang ngingetin,” ujarnya.
Ia juga mengaku tidak direpotkan lagi dengan pendaftaran dan pemberkasan administrasi. Karena sudah terjadwal maka ia tidak lagi harus ikut antri dan menyiapkan beragam berkas administrasi. Selain itu, ia juga mengaku bersyukur karena seluruh obat sudah ada dan ditanggung oleh runash sakit.
“Pelayanan baik, tidak lagi antri, semua obat sudah ada di Rumah Sakit. Tidak ada biaya tambahan, Perawatnya juga gak ada yang jutek. Kita sudah seperti keluarga,” katanya.
Di akhir perbincangan ia menyampaikan banyak terimakasih kepada para peserta JKN-KIS yang telah membayar iuran dengan rutin. Karena Iis menyadi jika BPJS Kesehatan memiliki sistem gotong-royong, sehingga pelayanan kesehatan yang ia dapat bagian dari pertolongan peserta JKN-KIS lainnya.
“Saya berterimakasih sekali kepada peserta yang sudah bantu bayar iuran BPJS Kesehatan dengan rutin. Karena dengan dengan itu saya bisa menyambung hidup dengan cuci darah ini,” ucapnya.
Iis juga berharap BPJS Kesehatan dapat terus meningkatkan pelayanan kesehatannya. Serta terus dapat hadir sebagai program andalan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Untuk BPJS semoga pelayanannya tambah bagus, agar lebih maju lagi, dan Rumah Sakitnya nya lebih hebat lagi untuk kedepannya, barangkali baik dari mesin kesehatannya ditambah lagi karena banyak pasien juga,” harapnya. (ADV)













