UPDATENEWS.CO.ID, – Dunia semakin tua, iklim semakin tidak menentu dan sulit untuk di prediksi, hal ini menyebabkan beberapa sumber bahan makanan yang berasal dari pertanian yang memang mengandalkan cuaca kerap kali terganggu stok nya akibat gagal panen atau pun cuaca ekstrem.
Dan untuk mengatasi hal tersebut, Indonesia yang memiliki iklim tropis yang juga di kenal sebagai negara agraria yang tentu saja sebagian besar penduduknya adalah petani, kini harus pintar-pintar melakukan inovasi ataupun memanfaatkan lahan dengan baik terutama untuk menghasilkan bahan pangan alternatif.
Seperti halnya yang di lakukan oleh kelompok tani Discus yang berhasil memanfaatkan lahan kosong sekitar masjid di lingkungan perumahannya menjadi lahan untuk budi daya ikan nila merah kolam Bioflok.
“Awalnya lahan ini dipenuhi dengan rumput liar dan nyaris tidak terurus, namun berkat bantuan dari YPM PLN melalui kelompok tani yang beranggotakan beberapa warga, termasuk pengurus DKM masjid, kini lahan berubah menjadi kolam kolam bioflok yang tertata rapi bahkan kini sudah bisa menghasilkan ikan nila segar yang bisa di konsumsi sendiri ataupun di jual ke lingkungan perumahan,” ucap Dinon yang merupakan anggota kelompok tani Discus yang juga ketua RT di lingkungan Desa Sasak Panjang, tepatnya RT/06 RW/02 kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor.
Memanfaatkan ruang dengan menjadikannya sebuah lahan atau kolam yang bisa menghasilkan bahan makanan memang tidak mudah, butuh keterampilan dan kemauan yang kuat dimana awalnya kelompok tani Discus juga melalui proses pelatihan yang Panjang serta pendampingan dari pihak YPM PLN.
Dan sampai akhirnya kini mulai bisa mengembangkan usaha penggemukan dan pengembangan budi daya ikan Nila merah secara mandiri.
Lahan masjid yang kini memiliki 4 kolam bioflok dengan ketinggian 1,5 meter dan diameter 2 meter ini mampu menampung kurang lebih 400 ekor ikan nila merah di setiap kolamnya yang siap panen setiap 5 hingga 6 bulan setelah masa tebar benih.
Selain itu, kini para petani juga mulai melakukan pengembang biakan bibit ikan secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan bibit ikan setiap habis masa panennya.
Banyak lahan yang bisa kita memanfaatkan untuk usaha ketahanan pangan, seperti lahan di sekitar fasilitas umum, seperti masjid, taman, lapangan olahraga, atupun halaman rumah pribadi.
Bisa dimulai dengan hal hal yang sederhana yang mampu kita lakukan secara mandiri seperti menanam pohon sayur atau buah, membuat kolam ikan sederhana, atau pun bergotong royong membuat green house untuk sayuran hidroponik dan juga kolam bioflok seperti yang di lakukan oleh kelompok tani Discus. (Ghaliyah Fixi Ceriandra)













