PANDEGLANG, – Dahlia (37) warga Kampung Patang, Desa Mekarwangi, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang mengaku sangat bersyukur telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) selama 10 tahun silam.
Dahlia menuturkan, jika dirinya terdaftar sebagai peserta JKN kelas tiga dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai oleh pemerintah. Namun demikian ia mengaku sebelumnya pernah terdaftar sebagai peserta kelas satu saat masih bekerja di perusahaan.
“Dulu saat masih kerja di perusahaan pernah terdaftar BPJS Kesehatan kelas 1, setelah gak kerja kemudian mengajukan dan kemudian dapat dari pemerintah jadi kelas 3,” tutur Dahlia mengawali pembicaraan saat ditemui di kediamannya pada Kamis, 9 Januari 2025.
Dahlia mengaku, selain membantu meringankan biaya jaminan kesehatan saat dirinya sakit, wanita yang baru menikah itu juga mengaku, berkat JKN dirinya dapat sembuh dari kanker payudara yang menggerogotinya.
“Alhamdulillah berkat JKN saya bisa berobat gratis, bahkan pernah operasi sebanyak dua kali, operasi payudara dan Alhamdulillah sampai sembuh semua gratis,” tuturnya.
Dahlia menceritakan, dua tahun lalu ia mengalami benjolan di area payudaranya. Awalnya ia tidak terlalu memperdulikannya. Namun setelah beberapa lama kemudian, benjolan tersebut semakin membesar dan membuatnya khawatir.
Kemudian setelah adanya dorongan dari orangtuanya, akhirnya Dahlia memberanikan diri untuk melakukan pemeriksaan ke puskesmas terdekat tempat tinggalnya.
Namun saat itu petugas kesehatan hanya memberikan obat dan memintanya memeriksa ke Rumah Sakit karena dirinya diduga terjangkit kanker payudara.
Menurutnya, ia menduga terjangkit Kanker Payudara lantaran pola makan yang buruk saat ia masih bekerja menjadi karyawan di pabrik.
“Saat itu di periksa ke RSUD Berkah katanya positif Kanker Payudara, kemudian saya dirujuk ke RS Hermina Daan Mogot untuk menjalani operasi Payudara. Operasinya sebanyak dua kali selama satu bulan,” tuturnya.
Dahlia mengaku, awalnya sempat bingung dan takut karena baru pertama kali menjalani operasi. Selain itu, karena sudah tak lagi bekerja, ia mengaku khawatir operasi yang akan ia jalani menelan biaya yang besar.
“Awalnya bingung, dan takut. Takut karena pertama di operasi, dan yang kedua taku mahal. Karena waktu itu udah gak kerja. Tabungan juga udah abis. Jadi takut biayanya gak kehontal (tidak terjangkau),” ujarnya.
Namun setelah mendengarkan penjelasan dari pihak rumah sakit jika biaya operasi yang dijalani semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, Dahlia merasa lega.
“Alhamdulillah dipermudah, operasi juga berjalan lancar. Operasinya gratis, kontrol juga Alhamdulillah gratis sampai sembuh,” ujarnya.
Ia mengatakan, tidak bisa membayangkan jika operasi payudara yang ia jalani tidak dibantu oleh JKN, tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Oleh karenanya ia sangat bersyukur dan berterimakasih atas program JKN yang telah digulirkan oleh BPJS Kesehatan. Ia berharap BPJS Kesehatan dapat terus meningkat program dan pelayanan kesehatan terutama untuk masyarakat di daerah pedesaan.
“Alhamdulillah banget, di desa-desa itu sangat dibutuhkan, banyak masyarakat yang gak mau berobat karena takut mahal dan lain-lain. Semoga dengan BPJS Kesehatan dapat membantu masyarakat luas,” harapannya.
Diakhir pembicaraan, Dahlia juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang rutin melakukan pembayaran iuran JKN. Ia juga mendoakan semoga selalu diberikan kesehatan.
“Ya kalo kita kerja tentunya sangat siap untuk bayar iuran. Karena saya dapat dari pemerintah, maka kepada yang rutin iuran, saya ucapkan terimakasih, semoga dilimpahkan rejekinya dan selalu diberikan kesehatan,” pungkasnya. (ADV)