Updatenews.co.id- Seorang trader asal Indonesia yang tinggal di sebuah desa kecil, bernama Amattudin diduga menjadi korban broker Exness yang mengalami kerugian cukup besar.
Diketahui, Exness merupakan sebuah perusahaan pialang atau broker yang menyediakan layanan perdagangan daring atau online trading untuk berbagai instrumen keuangan, mereka bertindak sebagai perantara antara trader dan pasar keuangan global.
Dengan begitu, memungkinkan trader untuk melakukan transaksi investasi seperti perdagangan valas, saham hingga komoditas lainnya. Exness akan menawarkan beragam jenis akun perdagangan dan platform trading yang canggih untuk memenuhi kebutuhan trader dari berbagai latar belakang.
Namun. Kisah pilu menimpa trader Indonesia alih-alih mendapatkan keuntungan, justru terkena tipu broker Exness yang berusaha menjerat korban dengan kerugian fantastis.
Seorang Trader Indonesia, Amattudin yang manaruh harapan dan impian tinggi berakhir dengan kekecewaan.
Amat sapaan akrab Amattudin bercerita, bahwa Ia tiga bulan lalu memulai perjalanan di dunia trading dengan mimpi sederhana meraih penghasilan tambahan untuk masa depan yang lebih cerah.
Semula, Amat mendapatkan ajakan trading dari seorang rekan kerja, yang telah lebih dulu menyelami dunia tersebut.
Rekannya itu kemudian memperkenalkan dia pada Exness sebuah broker yang dipuji sebagai jujur dan
terpercaya.
“Testimoninya yang meyakinkan membangkitkan harapan besar dalam diri saya. Saya percaya
Exness akan menjadi mitra setia dalam mewujudkan impian saya. Namun, apa yang saya alami justru sebuah pengkhianatan yang menghancurkan, penuh kerugian, kebohongan, dan ketidakadilan yang tak terbayangkan,” ucap Amat kepada awak media melalui keterangannya, Rabu (13/5/2025).
Selama tiga bulan, Amat mencurahkan waktu, tenaga, dan harapan ke dalam trading. Namun, kurangnya pengalaman membuat Ia terpuruk dalam kerugian besar lebih dari $6.042.
“Hati saya hancur, tetapi saya menerima kekalahan ini sebagai pelajaran pahit,” katanya.
Lebih lanjut, Amat bercerita dengan tekad bulat, Ia memutuskan untuk berhenti tanpa menyalahkan siapa pun, siap menutup lembaran kelam ini.
Akan tetapi, sebuah email pada 6 Mei 2025 mengguncang Amat dan memicu perjuangan panjang melawan ketidaktransparanan Exness. Dia mulai curiga dari sebuah email.
“Pada 6 Mei 2025 pukul 09:50 WIB, saya menerima email Daily Confirmation dari Exness yang menunjukkan saldo tersisa $50.59. Ini membingungkan, karena saya yakin akun saya telah kosong,” tutur dia.
“Dengan harapan mendapat jawaban, saya menghubungi tim dukungan Exness, melampirkan email sebagai bukti. Namun, respons mereka pada pukul 14:39, bagai tamparan mereka meminta Order ID yang sudah saya sampaikan, memperlakukan kekhawatiran saya dengan sikap dingin dan tidak profesional,” sambungnya.
Merasa frustasi, Dia mengirim email lagi, namun dia menerima jawaban yang lebih mengejutkan margin akunnya diklaim minus -2.36%, menyebabkan stop-out.
“Kasus ditutup sepihak dengan nomor tiket 12059849, meninggalkan saya dalam kebingungan,” katanya.
Merasa bingung, Amat kemudian keesokan harinya, 7 Mei pukul 08:31, mendapatkan email Daily Confirmation kembali muncul, memperdalam keheranannya.
“Mengapa email ini terus dikirim? Dalam keputusasaan dan kemarahan, saya mengirim email protes, menyuarakan frustrasi saya,” paparnya.
Amat menriukan Respons Exness yang janggal. Dia heran karena menimbulkan lebih banyak pertanyaan, tanpa menyentuh inti masalah.
Bertekad mencari keadilan, Amat melaporkan masalah ini ke Financial Commission dan mengirim email terperinci pada pukul 13:41, dengan melampirkan laporan konfirmasi harian serta riwayat trading dari aplikasi Exness.
“Mikhail dari Exness merespons, tetapi
jawabannya samar dan tidak memuaskan. Saya terus mengejar kejelasan, mengirim dua email pada pukul 15:49 dan 15:56, menegaskan bahwa transaksi terakhir seharusnya menyisakan $45.94, bukan nol,” katanya.
“Mikhail menjawab pada pukul 15:44 diikuti Jeckson pada 8 Mei pukul 01:25 dan Jennie pukul 01:44 Jennie akhirnya memberi secercah penerangan, komisi $5.5 per lot dikenakan, menjadi $11 untuk transaksi bolak-balik. Komisi ini, katanya, menghabiskan saldo saya. Namun, penjelasan ini bukanlah solusi melainkan awal dari pengungkapan kebenaran yang lebih kelam,” lanjutnya.
Amat makin curiga dengan komisi yang dianggap terkesan tersembunyi. Dia berkata, Saat memeriksa transaksi terakhir, Ia menemukan potongan komisi sebesar $16.
“Ini mengejutkan, karena saya membuka akun Zero yang diiklankan dengan komisi hanya $0.05,”
Selanjutnya, Pada 8 Mei pukul 05:12 dan 05:41, Amat mengirim email kepada Jennie dan Jeckson, melampirkan tangkapan layar iklan akun Zero dan menuntut penjelasan atas ketidaksesuaian ini.
“Balasan Krystal pada pukul 08:32 bagai petir di siang bolong dengan huruf tebal, ia menyatakan, “Komisinya dimulai dari nominal tersebut dan bukan menyatakan bahwa komisinya hanya 0,05 USD” cerita Amat nerikukan percakapan.
“Saya terpaku. Bagaimana mungkin biaya sekrusial ini disembunyikan dari saya? Informasi ini terkubur dalam cetakan kecil yang tak pernah ditunjukkan saat saya membuka akun,” imbuhnya.
Kemudian Amat membalas, memohon transparansi
dan menegaskan bahwa tautan yang diberikan Krystal baru saya ketahui saat itu. Namun, respons dari Charlie dan Bona pada 8 Mei hanya menambah kebingungan.
“Bona mengklaim komisi $8 per arah (total $16 per lot), tetapi saat saya memeriksa tautan yang mereka kirim, saya tak menemukan informasi tersebut. Bagi trader pemula seperti saya, ini terasa seperti jebakan yang dirancang untuk menyesatkan,” katanya.
Sebab itu, Amat terus memperjuangkan kebenaran demi menegakan keadilan. Ia tidak terima atas sikap Exness yang menghindar.
“Saya mengambil langkah tegas. Pada 8 Mei pukul 10:00, saya mengirim keluhan resmi ke Cyprus Securities and Exchange Commission (CySEC), menyalin tim Exness, menuduh mereka melakukan iklan menyesatkan-pelanggaran serius yang menuntut penyelidikan,” katanya.
“Respons Jeckson pada pukul 16:36, kembali mengelak, mengabaikan inti keluhan saya.
Kemudian, saya menemukan bukti kuat: sebuah rekaman video yang membuktikan bahwa spesifikasi kontrak tidak dapat diakses saat saya membuka akun,” ungkapnya.
“Berbekal bukti ini, saya mengirim email pada 9 Mei pukul 07:21 dan keluhan resmi pada pukul 09:45, disalin ke CySEC dan Financial Conduct Authority (FCA) Inggris, menuduh Exness melakukan Advertising and Unfair Trading Practices (Bukti 23). Saya menuntut tindakan segera atas praktik mereka yang tidak jujur,” masih Amat.
Dia bilang, balasan Bona pada 9 Mei pukul 14:02 mengklaim Exness transparan, melampirkan tautan yang dengan nyaman mengabaikan komisi $16. “Saya membalas pada pukul 15:22, menegaskan tuduhan saya dengan tembusan ke CySEC dan FCA. Namun, respons Jeckson pada pukul 18:08 adalah pukulan telak, pesan dingin yang menyatakan penyesalan dan menyatakan keputusan mereka final, merujuk pada email sebelumnya,” ungkap dia.
Dengan hati penuh kekecewaan, Amat lalu membalas pada 10 Mei pukul 08:39, namun, katanya, respons Amy pada 12 Mei pukul 01:44 hanya memperdalam luka saya.
Dengan kepercayaan pada Exness hancur dan kerugian finansial diperparah oleh praktik menyesatkan mereka, Amat mengeluarkan surat somasi resmi.
“Ini bukan sekadar kisah pribadi ini adalah peringatan keras bagi setiap trader yang memimpikan masa depan lebih baik. Di balik janji manis Exness tersembunyi jaringan biaya tak terduga dan respons yang menghindar, meninggalkan saya merangkai puing-puing harapan yang telah mereka hancurkan,” ucapnya.
Amat menyerukan kepada semua pihak terutama para trader untuk menyoroti ketidakadilan ini dan meminta pertanggungjawaban Exness atas praktik predator mereka.
“Dunia harus tahu bahwa di balik citra broker terpercaya, Exness telah mengkhianati kepercayaan trader pemula seperti saya,” pungkas cerita Amat.
