SERANG- Gubernur Andra Soni menegaskan komitmen untuk memperkuat koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Banten.
Penegasan tersebut disampaikannya seusai menerima audiensi Kepala Regional BGN Provinsi Banten Ichsan Rizqiansyah di ruang kerja gubernur di Kota Serang, Senin (17/11/2025).
Andra Soni mengungkapkan, koordinasi menjadi pondasi penting agar pelaksanaan program MBG memberikan dampak langsung bagi sekolah dan peserta didik. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, selalu mendukung program khususnya yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
“Intinya koordinasi, kita harus memberikan supporting kepada program nasional. Apa yang bisa kita bantu, apa yang bisa kita dukung, semuanya kita koordinasikan. Insya Allah, kita saling memperkuat,” ujarnya.
Gubernur menjelaskan, Pemprov Banten terus menindaklanjuti berbagai persoalan teknis di lapangan terkait pelaksanaan MBG. Mulai dari kesiapan dapur, pemenuhan sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (LHS) hingga distribusi bahan pangan ke sekolah-sekolah penerima manfaat.
Ia menegaskan bahwa pengawasan dilakukan bersama antara Pemprov dan BGN agar pelaksanaan program MBG berjalan sesuai standar yang ditetapkan.
“Terkait persoalan-persoalan teknis, itu sudah ada di kita. Sambil berjalan, kita sama-sama melakukan pengawasan supaya pelaksanaannya tetap terjaga,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Regional BGN Banten Ichsan Rizqiansyah menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemprov Banten dalam percepatan pemenuhan standar dapur MBG. Ia menegaskan bahwa sebagian besar dapur MBG di Banten telah beroperasi dengan baik.
“Untuk saat ini, operasionalnya Alhamdulillah sudah berjalan dengan baik,” katanya.
Pemenuhan sertifikasi higienitas atau Laik Higiene Sanitasi (LHS) juga terus diupayakan. Dari sekitar 400 dapur program MBG, dipastikan dapur tetap beroperasi sesuai pedoman.
“Untuk LHS itu sedang diperjuangkan semuanya agar operasional MBG tetap berjalan dengan baik,” jelasnya.
Kendala administrasi yang sebelumnya menyebabkan perlambatan pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga telah terselesaikan. “Sekarang Alhamdulillah, berjalan normal,” ujarnya.
