PANDEGLANG, – Nina Erfiana (29) Warga Kampung Pasir Kelapa, Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang telah merasakan manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat melahirkan anak pertama dan keduanya.
Wanita yang bekerja sebagai ibu rumah tangga ini mengaku sudah 5 tahun terdaftar sebagai Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri BPJS Kesehatan dengan hak rawat kelas 3.
Saat menjadi peserta JKN Nina mengaku tidak pernah lagi mengkhawatirkan biaya persalinan yang mahal. Bahkan JKN selalu menjadi andalan keluarganya untuk berobat saat sakit.
Saat ditemui dikediamannya, Nina sangat antusias menceritakan pengalamannya mendapatkan manfaat dari program yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tersebut.
Nina menuturkan, pada persalinan anak pertamanya ia bersyukur dapat melahirkan dengan normal kemudian saat mengandung anak kedua sebenarnya ia berharap bisa melahirkan secara normal. Namun takdir berkata lain.
Karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan untuk menjalani persalinan normal, akhirnya dokter menyarankan untuk segera dioperasi caesar.
“Setelah diperiksa di klinik terdekat, saya dilarikan ke rumah sakit Berkah Pandeglang karena Waktu itu air ketuban saya sudah kering sehingga dokter bilang harus segera dilakukan operasi caesar,” tuturnya.
Wanita yang telah dianugerahi dua anak itu sangat bersyukur karena telah menjadi peserta JKN dan bisa melalui proses persalinan anak keduanya itu dengan lancar.
Tak hanya lancar menggunakan manfaat dari kartu JKN, Nina juga mendapatkan pelayanan yang sangat baik di rumah sakit. Ia baru diizinkan pulang bersama sang bayi setelah kondisinya dipastikan pulih sepenuhnya.
“Pelayanan yang saya dapatkan sangat baik, mulai dari dokter sampai petugas administrasinya. Saya sangat puas dengan layanan yang diberikan. Walaupun saya hanya peserta BPJS Kesehatan kelas tiga tapi pelayanan seperti pasien umum,” ungkapnya.
Menurutnya kemudahan pelayanan tersebut didapatkan asalkan kartu JKN yang dimiliki dalam keadaan aktif. Oleh karena itu ia juga mengajak dan menghimbau kepada masyarakat untuk rajin secara rutin membayar iuran BPJS kesehatan.
“Tidak ada kendala, mudah kok. Syaratnya asal kartu BPJS Kesehatannya aktif pasti dilayani dengan baik. Makanya harus dipastikan kartunya aktif dengan rutin membayar iuran,” ujarnya.
Meski belakangan ini iuran BPJS kesehatan mengalami kenaikan namun menurutnya ia tidak terlalu keberatan karena iuran yang dibayarkan tidak sebanding dengan pelayanan kesehatan yang ia dapatkan saat berobat maupun saat menjalani persalinan anak pertama dan keduanya.
“Bisa dibayangkan kalau tanpa ada BPJS kesehatan saya harus bayar jutaan rupiah kalau tidak salah dulu itu hampir Rp7 juta kalau tidak ada BPJS saya biaya dari mana,” tuturnya.
Iya berharap BPJS dapat terus eksis serta terus meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Karena menurutnya BPJS Kesehatan sangar dibutuhkan oleh masyarakat.
“Tentu masyarakat sangat-sangat membutuhkan BPJS Kesehatan. Saya sudah banyak merasakan manfaatnya. Terimakasih BPJS Kesehatan,” tutupnya.
Sebagai informasi, melahirkan dengan operasi caesar tentu membutuhkan biaya yang lumayan. Namun, jika ibu hamil (bumil) harus melahirkan dengan caesar dan peserta aktif BPJS, tidak perlu khawatir bakal mengeluarkan biaya. Namun syaratnya bukan karena permintaan pribadi, tapi rekomendasi dokter.
Menurut customer care BPJS Kesehatan, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan jika melahirkan dengan operasi caesar yakni yang pertama rekomendasi dokter dan bukan permintaan sendiri dan Kartu BPJS Kesehatan masih aktif. (ADV)













