Cilegon, – Indonesia meneguhkan langkah besar menuju kemandirian energi dan industrialisasi nasional. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan beroperasinya Pabrik Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, Kamis (6/11), sebagai salah satu langkah konkret dalam mewujudkan visi hilirisasi dan transformasi industri berbasis energi di Tanah Air.
Peresmian ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Chairman of Lotte Group Shin Dong-bin, Gubernur Banten Andra Soni, dan Wali Kota Cilegon Robinsar. Kehadiran para pejabat tinggi negara ini menegaskan komitmen kuat pemerintah dalam memperkuat kerja sama internasional dan mempercepat hilirisasi energi nasional.
Dengan nilai investasi mencapai USD 4 miliar atau sekitar Rp.63–64 triliun, proyek Proyek Strategis Nasional (PSN) menetapkan LCI sebagai pabrik petrokimia terbesar di Asia Tenggara, sekaligus tonggak penting transformasi industri kimia Indonesia dari negara pengimpor menjadi produsen berdaya saing global.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi atas keberhasilan proyek strategis ini.
“Saya berterima kasih atas kerja keras dan kolaborasi luar biasa yang telah membawa proyek besar ini selesai dengan baik. Pabrik ini adalah simbol kemajuan dan kemandirian bangsa kita,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden menekankan bahwa keberhasilan proyek ini harus menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat dapat membawa Indonesia menuju posisi lebih kuat dalam rantai pasok global, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi rakyat.
Dalam laporan pelaksanaannya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa proyek ini merupakan tindak lanjut komitmen kerja sama yang ditegaskan pada 2020 di Busan, Korea Selatan.
“Konstruksi proyek ini mulai di tahun 2022 dan berhasil mulai beroperasi pada Oktober 2025 berkat kolaborasi yang solid antara tenaga ahli Indonesia dan Korea serta dukungan penuh dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” jelas Bahlil.
Ia menambahkan bahwa fasilitas ini akan memproduksi bahan baku penting bagi industri hilir, seperti peralatan medis, karet sintetis, kabel listrik, ban kendaraan, serta berbagai produk manufaktur lainnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pasar global.
Sebagai penggerak utama ketenagalistrikan negara, PT PLN (Persero) memainkan peran vital dalam mendukung keberhasilan proyek Lotte Chemical Indonesia melalui penguatan sistem kelistrikan di kawasan industri Cilegon. Sejalan dengan itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten, Mohammad Joharifin, menyampaikan komitmen PLN UID Banten dalam mendukung strategi nasional di bidang hilirisasi energi dan industri.
“PLN memastikan seluruh infrastruktur kelistrikan di kawasan industri Cilegon dalam kondisi andal untuk mendukung kebutuhan operasional Lotte Chemical Indonesia. Dukungan kami bukan sekadar menyediakan energi, tetapi menghadirkan daya yang efisien dan berkualitas tinggi agar industri dapat beroperasi optimal,” ujar Joharifin.
Ia menambahkan, PLN terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan sektor industri guna membangun ekosistem energi yang tangguh dan berkelanjutan, sejalan dengan arah hilirisasi nasional.
“Kami aktif memperluas jaringan dan meningkatkan kapasitas sistem di wilayah industri strategis. PLN hadir sebagai mitra pertumbuhan yang siap beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan besar dan mendorong tumbuhnya investasi baru di Banten,” tambahnya.
Dengan semangat transformasi dan budaya kerja yang berfokus pada pelanggan, PLN terus menghadirkan pasokan energi yang berkelanjutan dan berpihak pada masa depan bangsa. Dukungan terhadap Lotte Chemical Indonesia menjadi bukti nyata kontribusi PLN dalam memperkuat hilirisasi, serta mendorong terciptanya kedaulatan energi nasional. ***













